Kuliah Umum dan Orasi Ilmiah Bersama Menteri Investasi dan CEO PT Freeport Indonesia

8 Oktober 2022, 08:15 WIB
Kuliah umum Orasi Ilmiah di Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Kamis 06 Oktober 2022 bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan CEO PT Freeport Indonesia Richard S Adkerson dok (PORTAL PAPUA) /

 

PORTAL PAPUA - Selain Freeport berikan bantun kepada Kampus Universitas Cenderewasih (UNCEN) berupa dana Rp45 miliar pembangunan gedung pusat sains dan kemitraan juga, melakukan penandatanganan MoU terkait penelitian bersama dengan nilai sebesar Rp 1,5 Miliar.

PTFI menggelar kegiatan Orasi Ilmiah yang bertajuk 'Transformasi Ekonomi Melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal'.

Dengan pembicara Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dan CEO PT. Freeport Indonesia (PTFI), Richard C. Adkerson, di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Kamis 06 Oktober 2022.

Kegiatan berlangsung pada 4-7 Oktober di 6 kampus negeri Pulau Jawa-Papua.

Enam kampus tersebut itu antara lain ITS, UGM, ITB, UI, Uncen, dan Unhas.

Orasi ilmiah ini di hadiri oleh beberapa perwakilan Mahasiswa/i yang berasal dari Kampus yang ada di Kota Jayapura mencapai ribuan mahasiswa.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sampaikan bahwa ini kebanggaannya bisa hadir dalam kegiatan kali ini. Menurutnya, datang lagi ke Uncen seperti pulang ke kampung halaman.

"Saya senang untuk pribadi saya, ini pulang kampung karena ini salah satu almamater saya waktu saya kuliah S2, senang bisa berjumpa dengan teman-teman saya lama dan beberapa dosen saya jumpa," tutur Bahlil.

Dok (PORTAL PAPUA)
Bahlil Lahadalia menyebutkan bagimana mahalnya investasi di sektor pertambangan. Tidak hanya dari sisi pembangunannya, besarnya ongkos investasi pun memperhitungkan sisi lingkungan hingga keamanan.

"Investasi pertambangan bukan investasi murah, besar sekali," katanya.

Tapi dirinya menyebut investasi di sektor pertambangan bisa membuka lapangan kerja sang Menteri menjawab pertanyaan seorang mahasiswa mengenai bagaimana pemerintah mengambil kebijakan investasi, terutama untuk pertambangan di Papua.

"Kalau daerah kita tidak bisa kita menjamin stabilitas keamanananya, investor siapa yang mau datang, investor tambang tidak datang tiba-tiba langsung ngambil tambang dan dapat uang, dia eksplorasi dulu," ujar pria asal Fak -Fak, Papua itu.

Bahlil pun membeberkan sejumlah strategi untuk mengembangkan investasi di sektor pertambangan di Papua.

Ia mengatakan pertama, pemerintah mendorong hilirisasi nikel. Investasi yang sedang berkembang untuk smelter ini sekarang berlangsung di Sorong yang dikerjasamakan oleh perusahaan pelat merah.
Kedua, pemerintah tengah mengevaluasi berbagai izin pertambangan, terutama di wilayah Jayapura bagian selatan.

"Dan yang ketiga, menyangkut persoalan urusan pembagian dari izin-izin tambang yang ada, kami sudah menyampaikan kepada Gubernur, kalau memang izinnya tidak jalan, kita segera tarik dan evaluasi," terangnya.

Di sisi lain, Bahlil berharap mahasiswa dapat berkolaborasi untuk mendorong penciptaan nilai tambah dan menciptakan lapangan pekerjaan.

"Satu hal yang kami mau sampaikan bahwa kunjungan kami di kampus ialah untuk menjelaskan arah kebijakan negara terkait hilirisasi," jelas Bahlil.


Menurut Bahlil, setelah melakukan orasi ilmiah, mahasiswa menyampaikan respons yang sangat baik sehingga pihaknya memberikan apresiasi. Dia berharap semua kampus di Papua dapat menciptakan sumber daya manusia berkualitas.***

Editor: Silas Ramandey

Tags

Terkini

Terpopuler