Para Pengungsi Korban Kekerasan KKB di Beoga, Papua, Mulai Kesulitan Bahan Makanan

12 April 2021, 08:00 WIB
istimewa /

PORTAL PAPUA-Para pengungsi yang merupakan korban dari aksi kekerasan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, hingga menewaskan dua guru di sana, mulai kesulitan bahan makanan.

 Setelah peristiwa penembakan dua guru di Distrik Beoga tersebut, kios-kios hingga warung ditutup lantaran ketakutan dengan aksi brutal KKB yang kian mengancam keamanan masyarakat sehingga membuat warga tidak lagi bisa berbelanja kebutuhan pokoknya.

Pasalnya, dalam aksi brutal KKB tersebut, tak hanya menembak dua guru hingga tewas, KKB bahkan secara brutal membakar sekolah yang ada di Julugoma, Distrik Beoga.

Baca Juga: Ini Jawaban Lesty Kejora Ketika Ditanya oleh Ayu Ting Ting

Peristiwa tersebut dibenarksn juga oleh kepala sekolah yakni Yonatan Randen, pada Jumat, 9 April 2021 lalu, saat bersama warga hendak mengungsi ke Koramil Beoga.

Kondisi para pengungsi yang mulai kekurangan bahan makanan juga dibenarkan oleh Maria, seorang perawat yang bertugas di Puskesmas Beoga, Minggu, 11 April 2021.

Ia mengatakan bahwa memang benar, bahwa dirinya bersama para pengungsi lain mulai mengalami kesulitan makanan karena kios atau warung tutup sejak terjadinya penembakan guru di Distrik Beoga.

Maria juga menjelaskan sejak kasus penembakan, dirinya beserta rekan-rekannya mengungsi ke rumah warga yang berdekatan dengan Koramil dan berharap dapat segera dievakuasi keluar dari Beoga.

Baca Juga: Hartini Chairudin, Owner Radwah Meninggal Dunia di Usianya yang ke-31 tahun

“Kami tidak mungkin bertugas dalam kondisi seperti ini karena diliputi ketakutan,” kata Maria, sebagaimana dikutip dari Antara.

Maria yang adalah tenaga medis yang masih honorer di Puskesmas Beoga itu, mengaku bahwa saat ini dirinya bersama lima rekannya beserta dua anak balita terpaksa harus mengungsi karena masih dihantui rasa takut pasca penembakan dan pembakaran gedung sekolah oleh KKB.

Saat ini, pihak aparat keamanan, TNI maupun Polri terus bergerak secepat mungkin mengejar KKB yang dipimpin oleh Nau Waker tersebut.

Usai peristiwa itu, saat ini warga sudah mengungsi ke pos TNI di Beoga dan akan dievakuasi ke Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Baca Juga: Tengah Hamil Anak Pertama, Felicya Angelista Ungkap Kebiasaan Hito

Selain itu, para pengungsi juga berharap agar mereka dapat segera dievakuasi dan bila keamanan sudah kondusif akan kembali berdinas di Beoga.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Kamis, 8 April 2021, KKB melakukan aksi penembakan terhadap Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden yang merupakan guru di Distrik Beoga,
pada Jumat, 9 April 2021.

Dua guru tersebut tewas setelah ditembak sebanyak dua kali oleh KKB, yang masuk ke dalam kios rumahnya.

Kedua jenazah guru tersebut sudah dievakuasi pada Sabtu, 10 April ke Timika, kemudian Makassar dan selanjutnya ke Toraja untuk dikebumikan.

Editor: Atakey

Tags

Terkini

Terpopuler