Ketika Tuhan Memakai Kita Melayani Nya di Usia Senja

- 9 Juli 2022, 21:58 WIB
Majelis yang melayani saat Ibadah pentakosta kedua bagi Umat Tuhan di Rayon A Klasis Port Numbay.
Majelis yang melayani saat Ibadah pentakosta kedua bagi Umat Tuhan di Rayon A Klasis Port Numbay. /Facebook Deytje Corie Ratag/

PORTAL PAPUA  -  “Tetapi kepada Kaleb bin Yefune diberikan Yosua sebagian di tengah-tengah bani Yehuda itu, yakni Kiryat-Arba, seperti yang dititahkan TUHAN kepadanya; Arba ialah bapa Enak. Itulah Hebron. Dan Kaleb menghalau dari sana ketiga orang Enak, yakni Sesai, Ahiman dan Talmai, anak-anak Enak. Dari sana ia maju menyerang penduduk Debir. Nama Debir itu dahulu ialah Kiryat-Sefer.” (Yosua 15:13-15)

Zaman itu di usia senja (Yosua dan Kaleb) terus berperang untuk merebut tanah Kanaan. Mungkin kebanyakan orang berpikir jika nanti sudah tua akan menikmati masa pensiun  dengan santai dan tidak bekerja keras lagi. "Biar sekarang giliran anak-anak yang berjuang, saya sudah cukup.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ajak Keluarga Tanami Pekarangan Sebagai Sumber Pangan Untuk Atasi Stunting

Tuhan Yesus, Diyakini sebagai Juruselamat Umat Manusia.
Tuhan Yesus, Diyakini sebagai Juruselamat Umat Manusia.

  

"Berbeda dengan pemikiran tersebut, Kaleb tidak merasa bahwa waktunya untuk pensiun sudah tiba, sekalipun ia telah berusia 85 (delapan puluh lima) tahun. Ia justru terus berusaha untuk memperoleh apa yang Tuhan janjikan dan berikan kepadanya. Ia tidak merasa dirinya 'sudah habis', ia justru tetap bersemangat. Oleh karena itu, setelah mendapatkan penegasan Yosua dengan memberikan pegunungan Hebron (sesuai dengan permintaannya), ia maju menyerang kota Hebron dan merebutnya. Keteguhan hati dan keberanian Kaleb tetap sama seperti ketika ia masih muda (Bil.13:30).

Mari kita belajar dari Kaleb yang memberikan pengaruh positif pada orang lain. Faktor usia bukanlah masalah. Seperti halnya buah kelapa, yang makin tua makin bersantan, demikianlah Kaleb.

Baca Juga: Liga 2 Persainganya Berat, Joice Sorongan Minta Pemain Persipura Jangan Anggap Remeh

Semakin tua ia semakin memberi dampak. Iman, kesetiaan, perjuangan, semangat, dan keberanian yang kita miliki akan menular dan memberikan dampak kepada orang-orang di sekitar kita dan orang-orang yang kita layani, sehingga mereka juga boleh memiliki hidup penuh kemenangan. Apakah hidup Anda juga berpengaruh bagi orang lain?

Di balik keteladanan iman Kaleb, kita melihat anugerah dan kasih kuasa Allah yang menopangnya. Bukan itu saja, Kaleb memiliki respon yang luar biasa terhadap janji Tuhan. Ia tetap taat dan setia mengikuti Tuhan sampai usia senja.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: rockministry.org


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x