Pentingnya Menjaga Kekudusan dan Kesucian Hati Sesuai Kehendak Tuhan

- 14 Maret 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi asal usul manusia yang terungkap makhluk pertama yang Allah ciptakan.
Ilustrasi asal usul manusia yang terungkap makhluk pertama yang Allah ciptakan. /Pixabay

PORTAL PAPUA -  Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. (Matius 5:8)

Salah satu sifat moral yang dimiliki oleh Allah adalah kekudusan yang sempurna, dan ini berbicara tentang kesucian yang mutlak. Allah tidak dapat berdosa maupun mentoleransi dosa dan Dia secara sempurna bebas dari dosa.

Kekudusan adalah karakter yang paling dalam yang dimiliki Allah. Dia secara sempurna kudus dalam semua yang Dia pikirkan, ucapkan dan lakukan. Kekudusan adalah kemampuan untuk hidup konsisten dengan hakikat kehidupan. 

   
Pengudusan adalah kehendak Allah bagi bangsa Israel dalam Perjanjian Lama. Allah menghendaki bahwa bangsa Israel seharusnya menjalankan hidup suci dan dikuduskan, dipisahkan dari gaya hidup bangsa-bangsa di sekeliling mereka. Demikian juga pengudusan adalah tuntutan untuk orang percaya di dalam Kristus.

Kekudusan adalah maksud Allah bagi orang percaya ketika Dia merencanakan keselamatan melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib menebus dosa-dosa manusia dan menyucikan orang percaya dari kuasa dosa serta memisahkannya dari dunia.

Orang percaya dipisahkan dari dunia supaya menjadi milik Allah sepenuhnya dan mampu bersekutu dengan Allah. Tanpa kekudusan dan kesucian hati tidak mungkin kita dapat dekat dan bersekutu dengan Allah.    


Orang yang suci hatinya adalah orang yang suci secara batiniah, yaitu kualitas orang-orang yang telah disucikan dari kotoran-kotoran moral, tidak bercampur dan apa adanya.

Suci hati juga berbicara tentang kesungguhan dalam seluruh tindakannya, transparan di hadapan Allah, memiliki pikiran dan motivasi yang tulus.

Sebab apa yang timbul dari hati manusia akan mewakili siapa orang itu sesungguhnya dan hati yang murni adalah hati yang tidak bercampur, apa adanya dan tidak ada kepalsuan.

Sikap dan tindakan orang yang suci hatinya adalah berusaha tanpa tipu daya untuk menyenangkan hati Allah dan memuliakan Dia serta menjadi sama seperti Dia karena telah dibebaskan dari kuasa dosa oleh kasih karunia Allah.   

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x