Tiga Hal Ini Bisa Membuat Nasib Jokowi Seperti Soeharto, Istana Diminta Waspada

- 16 November 2020, 12:27 WIB
Jokowi meminta PBB turut serta menjaga toleransi antar umat beragama di dunia.
Jokowi meminta PBB turut serta menjaga toleransi antar umat beragama di dunia. /BPMI Setpres/Muchlis Jr./BPMI Setpres/Muchlis Jr

Beberapa lembaga survei juga menunjukkan respon negatif masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan Jokowi.

"Survei menunjukan meningkatnya ancaman terhadap kebebasan sipil. Mayoritas publik cenderung setuju atau sangat setuju bahwa saat ini warga makin takut menyuarakan pendapat (79,6 persen)," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers virtual, Sabtu 25 Oktober 2020.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 16 November 2020: Iis Dhalia Menangis Dihadapan Deddy Corbuzer dan Ivan Gunawan

Akademisi UII, Muhammad Zulfikar Rahmat dan Peneliti INDEF, Media Wahyu Afkar menyatakan akumulasi kekecewaan publik terhadap Jokowi  menjadi tiga isu utama.

  1. Kegagalan Jokowi memberikan perlindungan bagi Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Pancemi Covid-19

Pemerintah secara resmi melaporkan kasus Covid-19 pada 2 Maret 2020.

Sebelumnya, jajaran di pemerintah terkesan meremehkan hingga merespon dengan tidak serius meski sebagian pihak telah memberikan warning mengenai wabah yang merebak pertama kali di Wuhan, Cina pada akhir tahun 2019.

Kini, Indonesia menjadi negara dengan angka kematian tertinggi di Asia Tenggara.

Pada 7 November 2020, 430 ribu kasus Covid-19, tertinggi di Asia Tenggara dan peringkat 21 di dunia.

Yang menjadi sorotan, khususnya para akademisi adalah pemerintahan  Jokowi lebih fokus untuk menyelamatkan kondisi Ekonomi di tengah badai resesi.

Pemerintah terlihat enggan melakukan sejumlah antisipasi demi mengurangi penyebaran virus Corona.

Halaman:

Editor: Paul

Sumber: Jurnal Presesi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah