RAPBN 2023 Akan Dirancang Fleksibel untuk Redam Guncangan Ekonomi Global

- 8 Agustus 2022, 19:38 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan usai Sidang Kabinet Paripurna yang membahas tentang nota keuangan dan RAPBN 2023 di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin, 8 Agustus 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan usai Sidang Kabinet Paripurna yang membahas tentang nota keuangan dan RAPBN 2023 di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin, 8 Agustus 2022. /

Dari sisi belanja negara, Menkeu menyebut bahwa pihaknya akan tetap mendukung berbagai program prioritas nasional, yakni pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas utama, kemudian pembangunan infrastruktur termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN) di dalamnya, serta penyelenggaraan Pemilu.

Baca Juga: Resmi, Ajudan Istri Fredy Sambo Brigadir RR Jadi Tersangka

“Kita akan menggunakan instrumen belanja pusat dan daerah untuk bisa mendukung berbagai program-program prioritas nasional dan juga dari sisi pembiayaan seperti akumulasi dari Dana Abadi Pendidikan yang akan terus dikelola sebagai juga warisan untuk generasi yang akan datang, maupun sebagai mekanisme untuk shock absorber,” ucapnya.

Dari sisi pendapatan, Menkeu menjelaskan bahwa penerimaan pajak pemerintah dari komoditas yang sangat tinggi pada tahun ini mungkin tidak akan terulang pada tahun depan. Pemerintah memproyeksikan Rp279 triliun penerimaan pajak yang berasal dari komoditas. Demikian halnya dengan bea cukai yang pada tahun 2022 mendapatkan Rp48,9 triliun, menurut Menkeu tidak akan dapat terulang pada level yang sama.***

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x