Network
PORTAL PAPUA-Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo memang jarang sekali terdengar melakukan aksi-aksinya.
Seringkali, KKB yang terdengar dengan aksi brutalnya ialah KKB pimpinan Egianus Kogoya dan Lekagak Telenggen.
Baca Juga: REAL VALLADOLID VS ATLETICO MADRID : Langkah Terakhir Menduduki Tahta Liga Spanyol
Namun, baru-baru ini, di luar dugaan KKB pimpinan Lamek Taplo dikabarkan melakukan aksi penembakan terhadap anggota TNI.
Yang mengejutkan bahwa KKB pimpinan Lamek Taplo menggunakan senapan mesin dari Helikopter TNI yang jatuh sebagai senjata andalan mereka.
Terkait hal itu, pada Minggu, 23 Mei 2021, Danrem 172/Praja Wira Yakhti (PWY) Brigjen TNI Izak Pangemanan, membenarkan kelompok KKB pimpinan Lamek Taplo menggunakan senapan milik TNI yang diambil dari helikopter yang mengalami kecelakaan.
Baca Juga: REAL MADRID VS VILLAREAL : Real Madrid Mengharapkan Kemenangan dan Mukjizat
Helikopter tersebut ialah MI 17 yang jatuh dalam penerbangan Oksibil-Sentani pada Juli 2019 lalu.
"Memang benar senpi yang dimiliki KKB pimpinan Lamek Tablo berasal dari helikopter MI17 yang membawa 12 prajurit TNI," kata Izak Pangemanan di Jayapura, dikutip dari Antara, Minggu, 24 Mei 2021
Izak juga menuturkan bahwa jenazah kru dan helikopter MI17 ditemukan dan dievakuasi pada Februari 2020 lalu dan senpi itulah yang digunakan kelompok tersebut saat menyerang anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamtas) di Serambakon, pada Selasa, 18 Mei 2021 malam.
KKB pimpinan Lamek Taplo, terang Izak, secara tiba-tiba melakukan penembakan terhadap anggota TNI yang sedang mengendarai mobil menggunakan senjata yang didapat dari helikopter M17 yang jatuh tersebut.
Baca Juga: Persebaya Focus Incar Lisensi Klub AFC Tahun Ini
Akibat dari penembakan tersebut, mobil yang ditumpangi anggota TNI mogok di ujung jembatan dan menyebabkan empat personel terluka.
"Kontak tembak terjadi saat kendaraan yang ditumpangi anggota dari Yonif 310/KK dan Yonif 403/WP mogok sehingga beberapa turun untuk memperbaiki dan mendorong mobil namun tiba-tiba ditembaki, sehingga terjadi baku tembak, " tutur Izak.
Dia menambahkan luka tembak keempat prajurit itu diduga akibat rekoset atau pantulan dari aspal karena yang menjadi korban adalah mereka yang saat itu posisinya sedang mendorong mobil hingga kena kaki.
"Saya sudah bertemu dan menanyakannya kepada para korban yang saat ini masih dirawat di RST Marthen Indey, Jayapura," tambahnya.
Empat anggota yang terluka adalah Serka Dian Hardiana dan Praka Kuku Ismail dari Yonif 310/KK, Serda Sukrisdianto Yonif dan Pratu Romi dari Yonif 403/WP.
