Takut Dianggap Mata-Mata TNI oleh OPM, 600 Warga Bilogai Mengungsi ke Gereja

- 16 Februari 2021, 21:36 WIB
ILUSTRASI pengungsian.
ILUSTRASI pengungsian. /UNSPLASH/@jricard

"Bahkan di hari pertama, yang mendapat makanan hanya anak-anak. Sementara orang dewasa bertahan dari bekal seadanya yang mereka bawa dari rumah,” kata Pastor Marthen Kuayo pada Selasa 16 Februari 2021.

Selain karena takut dianggap mata-mata, kontak senjata yang terus-menerus terjadi antara aparat dan Organisasi Papua Merdeka (OPM) turut menambah ketakutan warga yang terpaksa mengungsi tersebut.

Baca Juga: Tiga Orang KKB Ditembak Mati TNI di Sugapa, Papua

Berdasarkan data Polda Papua, selama 2020, OPM sedikitnya melakukan 49 aksi teror di tujuh kabupaten, terbanyak di Intan Jaya sebanyak 23 kali.

Dari aksi tersebut, total 17 orang tewas, dengan rincian 12 orang warga sipil, empat anggota TNI, dan satu orang anggota polisi.

Pastor Marthen Kuayo berharap agar banyak pihak bisa tergerak hati meringankan tangan untuk membantu kekurangan bahan pangan bagi warga yang saat ini mengungsi di paroki-paroki.

Baca Juga: PGI Berkomitmen Bantu LPSK Usut Tuntas Kasus Penembakan Pendeta Yeremia di Intan Jaya

“Saya mengharap solidaritas dukungan umat untuk membantu saudara yang membutuhkan,” ujar Pastor Marthen.*** (Elvis Romario)

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah