Toleransi Antar Umat Beragama di Kabupaten Jayapura Diharapkan Tetap Terjaga

19 April 2022, 16:55 WIB
Warga antusias ketika dilayani dalam kegiatan Kegiatan bertajuk "NasDem Papua Berbagi Kasih di Bulan Suci Ramadhan" pelaksanaannya dipusatkan di 3 titik yaitu di Jalan Masuk menuju Pasar Youtefa Kotaraja, Traffic Light (pertigaan lampu merah) depan Mako Brimob Kotaraja dan Terminal Entrop Kota Jayapura. /Irfan - Portal Papua/

PORTAL PAPUA - Momen bulan suci Ramadhan merupakan momen tepat untuk meningkatkan kapasitas seorang Muslim untuk meningkatkan kualitas imannya, baik kepada Sang Khalik, Tuhan Yang Maha Kuasa maupun kualitas sosialnya kepada sesama manusia lainnya.

Selain meningkatkan kepedulian kepada sesama, Ramadhan juga menjadi momen toleransi yang sangat baik yang ditunjukkan di Kabupaten Jayapura, seperti kebersamaan dalam menjaga pelaksanaan ibadah.

Baca Juga: Daniel Perez, Pelatih Atletico Madrid U-18, Puji Pemain Papua yang Satu Ini

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Papua Dr. H. Mansur, M., S.H., M.M., ketika dikonfirmasi di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura belum lama ini mengatakan toleransi seperti inilah yang diharapkan terus terjaga di Tanah Papua khususnya di Kabupaten Jayapura. Di mana, kita diwajibkan beribadah sesuai ajaran agama masing-masing. Namun di sisi lain kita tetap menjaga toleransi dan bekerjasama dengan umat dari agama lain.

"Ya, saya pikir itu hubungan persaudaraan penting. Hubungan Hablun Minallah itu bukan berarti hubungan yang semu, tapi hubungan yang terbuka. Ya, anda berbeda dengan saya dan begitupun sebaliknya itu merupakan hal yang biasa. Berbeda keyakinan gak ada masalah, kita memang di takdirkan untuk berbeda di dalam bangsa ini. Siapa bilang setiap daerah atau kabupaten bahkan setiap provinsi di Indonesia itu ada yang khusus hanya Islam disitu tidak?," tanyanya.

Contohnya, satu bahasa di Sumatera Barat tapi ada yang berbeda disitu. Di Padang itu hanya satu bahasa yaitu, bahasa Minang. Tetapi, ada agama lain juga disitu.

"Begitupun sebaliknya di Papua, saya kira warga masyarakat Orang Asli Papua itu sangat bagus, karena dia tidak menimbulkan hal-hal lain. Mari kita membangun dengan kebaikan itu. Di Papua saja ini, misalnya kita rayakan Idul Fitri, saudara-saudara kita yang Non Muslim ikut menjaga dan membantu, sebaliknya kita harus seperti begitu. Kalau perlu seluruh umat Islam, ketika nanti perayaan Natal mari kita sama-sama bantu bersihkan Gereja, memberikan maaf dan saling bertukar cinderamata, itu saya pikir sangat positif sekali," sambungnya.

Ketua Umum YAPIS di Tanah Papua ini pun menambahkan, momen toleransi antar umat beragama sangat tepat ditunjukkan saat ini, di mana umat Islam sedang menjalankan kewajiban berpuasa di bulan suci Ramadhan dan di waktu yang bersamaan umat Kristiani merayakan Paskah.

Baca Juga: Ini Pesan Wakil Wali Kota Jayapura dan Ketua KKSS Pada Acara Buka Puasa Bersama

"Ya, di momen sekarang ini kita ucapan Paskah dan Ramadhan itu pas sekali di bulan ini. Saya kira itu momennya, ada Jumat Agung dan Paskah, kemudian bulan suci Ramadhan lagi. Momentum itu harus kita kemas menjadi modal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya di Tanah Papua, untuk kita saling memaafkan," imbuhnya.

"Karena perbedaan itu wajar, tapi perbedaan itu bukan pertentangan. Namun perbedaan itu adalah Rahmat, dan kita harus kemas menjadi satu keluarga besar, itu yang terpenting kita lakukan," tambah Kepala Bappeda Kabupaten Mamberamo Raya tersebut.

Mansur bersyukur kerukunan antar umat beragama di Papua terus terjalin dengan baik khususnya di Kabupaten Jayapura yang terus terjaga, sehingga menjadi contoh daerah lain dalam membangun kerukunan.

Ketua BPW KKSS Provinsi Papua ini pun menyampaikan apresiasi kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah yang selalu menyampaikan ajakn yang menyejukkan. Juga kepada warga masyarakat yang memiliki komitmen tinggi untuk selalu hidup rukun dan saling menghargai perbedaan yang ada.

Editor: Eveerth Joumilena

Tags

Terkini

Terpopuler