Presiden Jokowi Dukung Implementasi Teknologi di Sektor Pertambangan

- 2 September 2022, 19:30 WIB
Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan Teknologi 5G Mining di PT Freeport Indonesia (PTFI), Kabupaten Mimika, pada Kamis, 1 September 2022.
Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan Teknologi 5G Mining di PT Freeport Indonesia (PTFI), Kabupaten Mimika, pada Kamis, 1 September 2022. /Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev/

PORTAL PAPUA  - Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa sektor pertambangan harus mampu bersaing dengan mengimplementasikan teknologi di tengah perkembangan era digital untuk mendukung seluruh kegiatan operasional di dalamnya.

Demikian disampaikan Presiden saat secara resmi meluncurkan Teknologi 5G Mining di PT Freeport Indonesia (PTFI), Kabupaten Mimika, pada Kamis, 1 September 2022.

Baca Juga: Kodam XVII/Cenderawasih Gelar Sidang Parade Daerah Caba PK Reguler Dan Caba Santri Lintas Agama Tahun 2022

“Kita tidak boleh tertinggal dan harus mampu bersaing di segala sektor yang makin terdigitalisasi. Sektor pertambangan pun juga tidak boleh ketinggalan, harus segera mengimplementasikan teknologi artificial intelligence (AI), internet of things (IoT), machine learning, hingga big data dalam rangka mendukung seluruh operasional di pertambangan,” ucap Presiden.

Kepala Negara menuturkan bahwa intervensi teknologi sangat dibutuhkan untuk memajukan sektor pertambangan yang umumnya berada di daerah terpencil dan sulit terjangkau dengan tantangan geografis dan konektivitas yang tidak mudah.

“Hari ini kita buktikan bahwa kita telah bergerak lebih maju dengan menerapkan 5G Smart Mining pertama di Asia Tenggara oleh PT Freeport Indonesia yang didukung PT Telkomsel dalam rangka untuk mendukung otomatisasi dan kendali jarak jauh, serta meningkatkan keselamatan kerja, dan untuk produktivitas pertambangan PT Freeport Indonesia,” tutur Kepala Negara.

Baca Juga: Kodam XVII/Cenderawasih Menerima Kunjungan Komnas HAM Papua

Selanjutnya, Presiden pun mengaku senang bahwa sebagian besar dari karyawan yang mengendalikan dan mengoperasikan tambang bawah tanah merupakan masyarakat Indonesia, khususnya Papua.

“Saya sangat gembira mendengar bahwa tambang bawah tanah yang sangat sulit medannya dan dikendalikan dari jarak jauh, tadi saya sudah melihat secara langsung, yang saya senang 99 persen dari total karyawan yang tadi mengendalikan, mengoperasikan itu asli Indonesia khususnya dari Tanah Papua,” ujar Presiden.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x