Inilah Sejarah ‘Taman Siswa’, Sekolah yang Didirikan oleh Ki Hajar Dewantara, Selamat Hari Pendidikan Nasional

- 2 Mei 2022, 09:22 WIB
5 Quotes Ki Hajar Dewantara Terpopuler di Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2022
5 Quotes Ki Hajar Dewantara Terpopuler di Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2022 /Tangkapan layar twibbonize.com/SD Sultan Agung

PORTAL PAPUA -  Inilah sebuah sejarah awal mula lahirnya se buah Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei, yang bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hajar Dewantara.

Ki Hajar Dewantara adalah Bapak Pendidikan Nasional yang telah berkontribusi dalam memajukan pendidikan Indonesia di era penjajahan Belanda.

Baca Juga: Ramadhan Adalah Bulan Pendidikan, Mari Baca Kembali Teks Ceramah Ramadhan 2022

Sebagaimana dikutip dari zonabanten.pikiran-rakyat.com yang mengulas kembali dari Sumber keterangan E-book Ki Hajar, mengulas sebuah gagasan lahirnya Pendidikan Nasional

Baginya, pendidikan adalah penyejahtera umat manusia. Kebijakan pendidikan yang diskriminatif, individualistik, dan materialistik pada masa kolonialisme Belanda mendorongnya untuk membuat sebuah gebrakan baru di bidang pendidikan.



Ki Hajar mengkritik keras pemerintah Hindia-Belanda yang hanya memperbolehkan anak-anak keturunan Belanda dan anak-anak yang berasal dari kaum bangsawan untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.

Sementara anak-anak pribumi terutama mereka yang berasal dari golongan rakyat jelata dilarang untuk mengecap bangku pendidikan tinggi.

Meski Ki Hajar adalah keturunan bangsawan dan berasal dari keluarga yang mapan secara finansial, hatinya tergerak untuk menghapus kebijakan pendidikan yang tidak adil tersebut.

Gagasan mengenai pendirian sekolah awalnya berasal dari diskusi yang diadakan setiap hari Selasa-Kliwon. Peserta diskusi sangat prihatin terhadap kondisi pendidikan kolonial Belanda.

Mereka kemudian berinisiatif untuk merubah metode pengajaran kolonial dengan mendirikan Taman Siswa, yaitu sebuah sekolah yang dapat diakses oleh seluruh anak pribumi untuk menimba ilmu.

Baca Juga: Ratusan Masyarakat Dibagikan Paket Sembako, Secercah Asa Diujung Ramadan

Sistem pendidikan Taman Siswa dibuat berdasarkan kombinasi antara model pendidikan sekolah di Italia (Maria Montessori) dan sekolah di India (Rabindranath Tagore).

Menurut Ki Hajar, sistem pendidikan yang diterapkan pada dua sekolah tersebut sangat cocok untuk dikombinasikan dan diadopsi sebagai sistem pendidikan bagi anak-anak pribumi.

Kemudian, Ki Hajar menemukan istilah yang harus dipatuhi dan menjadi karakter bagi setiap guru yaitu ‘Patrap Guru’, atau tingkah laku guru yang menjadi panutan bagi murid-muridnya.

Baca Juga: Fitur Baru TikTok, Pengguna Bisa Melihat Siapapun Penggunjung Profil dalam 30 Hari

Perilaku guru dalam mendidik anak bangsa Indonesia menjadi pegangan dan modal utama sehingga Ki Hajar menciptakan tiga istilah yang sangat terkenal yaitu:

1. Ing ngarsa sung tulada (di muka memberi contoh)

2. Ing madya mangun karsa (di tengah membangun cita-cita)

3. Tut wuri handayani (mengikuti dan mendukungnya)



Selama delapan tahun sejak didirikan pada 1922, sekolah Taman Siswa pun berkembang di Nusantara. Dari Aceh sampai Indonesia Timur telah berdiri 30 cabang, dan Pusat Persatuan Pengurus Taman Siswaberada di Yogyakarta.***

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: Zona Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x