Lanjut dia, dan dia akan susah untuk menentukan pemilihan-pemilihan itu. Bagaimana seseorang dapat memilih calon-calon pemimpin tanpa memiliki segumpal pengetahuan tentang bagimana memilih seorang pemimpin yang baik.
Menurut dia, pemimpin yang baik itu bukan berdasarkan premodialisme tetapi bagimana menjadi masyarakat kritis, pemuda-pemuda yang baru itu harus menjadi kritis.
Bagimana menjadi kritis,tambah dia, harus melakukan eksternalisasi dan sosialisasi tentang bagimana berbangsa dan bernegara, sehingga dia menentukan pemimpin pada saat pemilu nanti, bisa secara rasional.***