Ketua DPD GAMKI Provinsi Papua, Dominggus Noya Sikapi Masalah Pemerintahan dan Sosial Politik di Tanah Papua

- 18 Oktober 2022, 03:56 WIB
Ketua DPD GAMKI Papua, Dominggus Noya ()kanan), dalam sebuah aktivitas organisasi  saat menyerahkan SK Caaretaker GAMKI Tolikara ke Weiles Weiya (kiri).
Ketua DPD GAMKI Papua, Dominggus Noya ()kanan), dalam sebuah aktivitas organisasi saat menyerahkan SK Caaretaker GAMKI Tolikara ke Weiles Weiya (kiri). /Richard Mayor / lintaspapua.com/

PORTAL PAPUA - Dinamika kondisi politik dan sosial kemasyarakatan yang terjadi di Papua sampai saat ini masih hangat diperbincangkan. Untuk itu, GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia) merupakan organisasi pemuda yang berbasis kekristenan dan terbentuk secara nasional merasa perlu menyikapi situasi sosial politik yang terjadi di Indonesia tidak terlepas juga di Provinsi Papua.


Hal ini seperti dikatakan oleh Ketua DPD GAMKI Provinsi Papua Dominggus B. Stanley Noya, yang menyikapi situasi dan kondisi sosial kemasyarakatan yang terjadi di Bumi Cenderawasih ini.
Ketua DPD GAMKI Provinsi Papua Dominggus B. Stanley Noya mengatakan, selaku organisasi pemuda yang berbasis Kristen, pihaknya merasa perlu menyampaikan beberapa hal terkait situasi di Papua akhir-akhir ini.


"Yang pertama terkait dengan Daerah Otonomi Baru atau DOB, di mana saat ini sudah ada tiga daerah otonomi baru hasil pemekaran yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga kini sudah ada tiga provinsi baru di Papua," kata Dominggus Noya didampingi Sekretaris DPD GAMKI Papua Obed Worembai, dalam rilisnya yang diterima wartawan media online ini, Senin, 17 Oktober 2022 siang, di Jayapura, Papua.


Dikatakan juga, pemekaran atau DOB di Papua telah melewati pergumulan yang panjang, baik itu yang pro maupun kontra.
"Tapi kami melihat dari perspektif pemuda, pemekaran provinsi baru ini akan memberi banyak dampak positif seperti kewenangan dan juga dampak ekonomi masyarakat. Serta, hal-hal positif yang dimanfaatkan oleh masyarakat," ujarnya.


Selain itu, Dominggus juga menambahkan, walaupun dari perspektif yang lain akan berdampak pada integrasi Nasional. Namun, pihaknya menilai jalan terbaik untuk menjawab persoalan-persoalan di Papua saat ini, baik terkait kondisi sosial, politik, ekonomi dan pendidikan di Papua, setelah sekian lama ditambah dengan banyak hal yang belum tuntas, maka melalui pemekaran atau daerah otonomi baru akan berdampak bagi masyarakat khususnya Orang Asli Papua (OAP).


"Tentunya, kami berharap ada perlindungan dan juga proteksi hak-hak OAP agar dapat diperhatikan dengan baik. Walaupun, kebijakan pemerintah selalu memiliki kepentingan bagi kesejahteraan masyarakat, hanya saja dalam pendekatannya itu yang harus kita kawal dan kami dari GAMKI siap untuk mengawalnya," ujar Dominggus dengan nada tegas.
Sehingga, benar-benar pemekaran ini berdampak bagi masyarakat terutama OAP.


Selanjutnya, yang kedua, GAMKI juga menyikapi situasi saat ini di Papua berkaitan dengan proses hukum yang dihadapi oleh Gubernur Papua Lukas Enembe.


"Oleh karena itu, kami berharap dalam proses penyembuhannya bapa Gubernur Lukas Enembe bisa dipulihkan. Sehingga dalam kesehatannya itu, beliau bisa menghadapi tugas dan tanggung jawabnya," sambung Dominggus.


Untuk itu, Dominggus juga berharap dalam menghadapi proses hukumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe dapat menjalaninya dengan baik.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x