Inilah Enam Perkara yang Dibenci Tuhan, Bahkan Tujuh Perkara Jadi Kekejian Hati Nya

- 25 September 2022, 03:42 WIB
Ayat Firman Tuhan dalam Kita Mazmur.
Ayat Firman Tuhan dalam Kita Mazmur. /Portal Papua/

PORTAL PAPUA  - Persengkokolan Jahat, kata yang tepat untuk kejahatan yang akan direnungkan dan dipahami sesuai Firman Tuhan.

“Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara” (Amsal 6:16-19).

Baca Juga: Danrem 172/PWY Gandeng Influencer Promosikan Potensi Papua

Konspirasi jahat atau persekongkolan jahat hanya bisa dibuat jika seseorang punya kekuasaan dan uang. Seperti halnya peristiwa pembunuhan Brigadir J yang awalnya dikontruksi terjadi tembak-menembak, lalu terbongkar bahwa ia dibunuh ramai-ramai.
Ayat bacaan hari ini menggambarkan betapa Tuhan membenci persekongkolan jahat yang sempurna seperti dalam peristiwa pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Irjen FS. Kalau Presiden tidak memerintahkan mengusut secara transparan persekongkolan yang nyaris sempurna ini, sepertinya tak akan terbongkar.

Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari peristiwa tersebut? Persekongkolan jahat bisa dilakukan siapa saja yang punya kekuasaan dan uang. Semakin tinggi kekuasaan dan kekayaan seseorang, semakin canggihlah persekongkolan jahatnya.

Dalam persekongkolan itu ada 6 perkara yang terjadi. Dimulai dari harga diri yang sombong (mata sombong) dari seorang Jenderal FS yang selalu sukses dalam karir. Lalu kedua, terjadi lidah dusta atau berita fitnah dari para ajudannya yang saling bersaing. Berlanjut ketiga, fitnah termakan, terjadi peristiwa penumpahan darah atau pembunuhan karena kemarahan sang jenderal.

Dan untuk menutupi semua kejahatan, keempat, dibuatlah rencana jahat yaitu skenario hukum yang menyelamatkan marwah sang jenderal dan institusi Polri.

Selanjutnya kelima, rencana jahat untuk menutupi kejahatan dilaksanakan bersama kolega. Lalu keenam, pengacara dan kolega diminta bersaksi dusta yang terus didengungkan. Dan ketujuh, terjadilah pertengkaran di ruang publik dan memancing pro dan kontra seperti di TV dan medsos.

Namun, sekali lagi persekongkolan jahat yang sempurna ini dibenci Tuhan, sehingga pada akhirnya angin berbalik. Kebenaran menemukan jalan. Konspirasi terbongkar, Jenderal FS ditetapkan sebagai tersangka.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x