Dinilai Tidak Benar, Kuasa Hukum Lukas Enembe Bantah Terkait Aliran Dana Ratusan Miliar ke Perjudian

- 21 September 2022, 17:05 WIB
Gubernur Papua, Lukas Enembe, dalam sebuah kegiatan.
Gubernur Papua, Lukas Enembe, dalam sebuah kegiatan. /Erwin Senduk/

“Sehingga lagi-lagi kami tetap berpandangan akhirnya, bahwa ini yang saya bilang dalam tulisan saya. Ini yang namanya gerakan sistematis, terstruktur dan masif. Untuk merusak kehormatan dan nama baik pemimpin Papua Lukas Enembe, kenapa?, orang belum dinyatakan tersangka dalam perkara itu diumumkan. Harusnya dijelaskan tentang penetapan tersangka penerimaan gratifikasi Rp 1 miliar bukan hal-hal itu. Saya menganggap bahwa pak Mahfud MD tidak mendapat data yang akurat,” tegas Kuasa Hukum Lukas Enembe itu.

Ia menambahkan, pak Lukas Enembe sudah mendegar pernyataan Mahfud MD. Pak Lukas Enembe mengatakan Jakarta panik, kenapa Jakarta panik?, karena apa yang disampaikan pak Mahfud itu tidak benar. Dari mana pak gubernur punya uang Rp 5 ratus miliar, dari mana diambil. Pak Lukas sama-sekali tidak tau. Bahkan pak Lukas tidak terlibat dalam proyek-proyek Papua. Semua pekerjaan pembanguana proyek di Tanah Papua berjalan. Sehingga uang dari mana?, siluman dari mana datangnya uang itu.

“Saya boleh mengkonfirmasi ini. Karena pak Lukas kemarin sudah memberi tahukan kepada saya. Bahwa apa yang disampaikan Mahfud MD adalah tidak benar. Karena pak Lukas tidak pernah tau ada uang itu?, darimana uang itu?, ambil uang dari mana? asal usulnya. Ini yang kita katakan, kita menyayangkan sikap Menkopolhukam yang membuat statement tanpa melakukan pendalaman tentang masalah ini,” sebut Roy lagi.

Lanjutnya menegaskan, hukum itu harus logis, harus sesuai dengan akal sehat. Kalau pak Lukas Enembe mengambil uang Rp 5 ratus miliar dari sini. Itu artinya bahwa sebagian besar proyek tidak jalan disini. Tapi ternyata apa 8 tahun berturut-turut sampai tahun ini Pemerintahan Gubernur Lukas Enembe mendapatkan WTP. Bahkan pak Lukas akan dipangil ke Jakarta untuk menerima itu. Sehingga dari data mana, pak Mahfud MD membuat statement itu.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Tidak Ada Penghapusan dan Pengalihan Pelanggan Listrik Daya 450 VA
“Saya menyangkan pak Mahfud, sebagai ahli hukum yang kita hormati membuat statement yang tidak masuk akal, ceroboh, kurang hati-hati. Apalagi dia tidak mengurusi teknis perkara. Ini tugas penyidik KPK. Bukan tugas dia mengumumkan orang punya harta kekayaan. Kalau begitu pak Mahfud juga umumkan dong harta kekayaan penjabat yang lain dong?, jangan cuma pak gubernur aja Lukas Enembe. Semua dong yang di Jakarta itu. Mungkin ada yang lebih fantastis lagi,” tegasnya.

Berkaitan dengan apa yang disampaikan dalam konperensi pers pak Mahfud dan PPATK adalah tidak benar. Apalagi judi online Rp 5 ratus miliar. Pak gubernur membatah itu.

“Dia katakan Roy, saya mengambil uang dari mana?, uang itu banyak sekali. Kalau naik pesawat itu mungkin 5 kontainer ka, itu Papua sudah goyang. Kalau uang dari Bank Indonesia Papua ini keluar Rp 5 ratus miliar. Ini yang tidak masuk akal. Pak gubernur mengatakan menyayangkan pak Mahfud yang membuat statement," katanya.

"Harusnya dalam tata etikanya harus mengkonfirmasi dulu kepada orang yang dituduh. Selama pak Lukas belum menjelaskan dia tidak boleh membuat statement itu. Apalagi KPK belum masuk dalam penyidikan itu. KPK baru masuk urusan Rp 1 miliar gratifikasi,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: LintasPapua.Com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x