Kongres Masyarakat Adat Nusantara Jadi Pergumulan dan Doa Bersama Jemaat GKI Ebenheazer Kampung Yakonde

- 21 September 2022, 10:23 WIB
Pemandangan Kampung Yakonde di Pinggiran Danau Sentani, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura.
Pemandangan Kampung Yakonde di Pinggiran Danau Sentani, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura. /Foto Facebook Ujabi Capten Aroway /

PORTAL PAPUA - Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua, Jemaat GKI Ebenheazer Kampung Yakonde menjadikan kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) V sebagai suatu pergumulan yang dibawakan dalam doa pada setiap hari minggu dan juga ibadah di rumah-rumah.

Baca Juga: Massa Aksi Save Lukas Enembe Serahkan Aspirasi Kepada Wakil Ketua I DPR Provinsi Papua

Hal ini disampaikan Ondofolo Kampung Yakonde, Nicolas Daimoe melalui Kepala Suku Douge Imea, Donald Tungkoye dan juga kepala Kampung Yakonde Yakub Daimoe di rumah Ondofolo, Senin 19 September 2022.

“Kongres ini punya pengasuh terhadap kedaulatan masyarakat adat. Dan persoalan ini cukup berat dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk itu, penyelenggaran kongres di Tanah Tabi ini, menjadi pergumulan khusus bagi Jemaat GKI Ebenheazer Yakonde yang disampaikan kepada Tuhan dalam doa disetiap ibadah hari minggu dan juga ibadah di rumah-rumah jemaat,” ungkap Kepala Suku Douge Imea, Donald Tungkoye yang juga Mejelis Jemaat GKI Ebenheazer Kampung Yakonde.

Mama - Mama dari Kampung Yakonde.  Jemaat GKI Ebenheazer Kampung Yakonde menjadikan kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) V sebagai suatu pergumulan yang dibawakan dalam doa pada setiap hari minggu dan juga ibadah di rumah-rumah.
Mama - Mama dari Kampung Yakonde. Jemaat GKI Ebenheazer Kampung Yakonde menjadikan kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) V sebagai suatu pergumulan yang dibawakan dalam doa pada setiap hari minggu dan juga ibadah di rumah-rumah.

Menurut Donald Tungkoye, doa yang disampaiakan itu untuk suksesnya penyelenggaran KMAN, termasuk kegiatan serasehan di Kampung Yakonde dan kampung-kampung lain serta panitia KMAN V ini.

“Kami sebagai manusia, hanya bisa merencanakan. Tapi Tuhan yang akan menentukan. Kami hanya berharap dan memohon dalam doa,” kata Donald Tungkoye.

Baca Juga: Manajer Minta Skuad Persipura Dievaluasi, YPM : Terima Kasih Suporter dan Masyarakat Papua atas Dukunganya

Tampaknya, pergumulan masyarakat adat yang juga Jemaat GKI Abenheazer Kampung Yakode ini, menjadi pergumulan seluruh masyarakat adat di Tanah Papua untuk mengembalikan hak-hak dan harga dirinya. Masyarakat adat akan bersatu untuk pulihkan kedaulatannya dalam rangka menjaga indentitas kebangsaan Indonesia yang beragam dan tanggu dalam menghadapi krisis.***

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: LintasPapua.Com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x