Pipa PDAM di Jembatan Dua Patah Akibat Pengerukan Material di Kaki Gunung Cycloop

- 27 Agustus 2022, 13:14 WIB
Situasi saat Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna meninjau langsung pipa transmisi PDAM yang patah diarea Jembatan Dua, Buper Waena..
Situasi saat Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna meninjau langsung pipa transmisi PDAM yang patah diarea Jembatan Dua, Buper Waena.. /Ayu Ohee / lintaspapua.com/

PORTAL PAPUA - Pipa transmisi milik PDAM Jayapura di area Jembatan Dua, Buper Waena mengalami kerusakan.

Pipa berukuran 10 tersebut mengalami kerusakan akibat adanya aktivitas pengerukan material di kaki Gunung Cycloop sehingga pepohonan menimpa jalur perpipaan yang melintas di area tersebut.

Baca Juga: Kalteng Putra Masih Diperkuat 7 Pemain Lama, Pelatih Persipura : Mereka tidak Bisa di Anggap Remeh

Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna kepada media ini mengatakan, dampak dari kerusakan tersebut adalah pelayanan di wilayah beberapa area terganggu.

"Dampaknya dari robohnya pohon dan menimpa pipa transmisi 10 inci tersebut adalah mengganggu pasokan air ke reservoir Taman Makam Pahlawan Kesuma Trikora di Waena, serta pelayanan di wilayah Abepura terganggu," katanya, Kamis, 25 Agustus 2022.

Dijelaskan, kerusakan hutan lindung dibawah kaki gunung Cycloop, menghancurkan pepohonan di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menjadi Catchment Area atau daerah tangkapan air. Dampak perambahan hutan di DAS akan mengurangi tangkapan air di intake atau mengurangi volume udara yang ditampung di reservoir.

Baca Juga: Pemda Kabupaten Jayapura Pastikan Ketersediaan Air Bersih bagi Para Tamu Saat KMAN VI

Entis ungkapkan, PDAM Jayapura mampu mendistribusikan air secara maksimal jika tidak ada aktivitas perambahan hutan di DAS dekat intake. Aktivitas pengerukan material tersebut berupa timbunan bebatuan dan pasir sehingga pelanggan yang akan datang di wilayah Abepura tidak mendapat pasokan air yang cukup.

"Ini menjadi sebuah tantangan dan masalah bersama, aktivitas yang tidak terkendali di area jaringan SPAM tidak hanya merusak lingkungan melainkan merusak jaringan perpipaan yang melintas, jika kendala kemarin di Catchment Area dengan ditemukannya aktivitas peladangan ilegal, sekarang baru ditemukan dimana masyarakat mengambil materi timbunan tanah berupa bebatuan dan pasir," ungkap Entis.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: LintasPapua.Com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x