Apapun yang Kita Kerjakan Hendaklah Sesuai Firman Tuhan

- 22 Juni 2022, 03:00 WIB
Ayat Firman Tuhan dalam Kita Mazmur.
Ayat Firman Tuhan dalam Kita Mazmur. /Portal Papua/

PORTAL PAPUA -  “Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara TIDAK HALAL, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal” (Yeremia 17:11).

Halal adalah kata bahasa Ibrani yang artinya “bersinar” atau “shine” dalam bahasa Inggris. Kata ini serupa dengan Hilal (Arab), artinya mulai bersinar atau juga bulan baru. Arti umum halal adalah "sesuai Firman Tuhan". Kata halal sering juga kita jumpai pada label makanan.

Namun halal tidak hanya ditujukan pada makanan tetapi juga kepada semua aspek hidup kita yang harus sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Itu sebabnya orang yang mempraktikkan kebenaran Firman Tuhan di dalam hidupnya diibaratkan seperti cahaya fajar.   


"Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung" (Amsal 4:18-19).   


Belakangan ini saya sering mendengar keluhan seperti ini: "mencari uang sekarang ini sulit, jangankan yang halal yang haram saja sulit." Menurut saya keluhan ini adalah keluhan orang yang biasa mencari uang dengan cara tidak halal. Perhatikan ayat yang diatas, orang yang mencari rejeki secara haram, ibarat ayam hutan mengerami telur yang tidak bisa menetas. Apa yang mereka kerjakan pada  pertengahan usia semua yang didapat akan hilang. Dan yang parahnya pada akhir hidupnya menjadi orang yang tak pernah bisa bertobat, orang bebal, orang yang bisa mengenal kebenaran, yang tak mengenal Allah.    


Tentu saja bukan hanya kekayaan yang sering dicari dengan tidak halal, tetapi juga kekuasaan. Namun hukum yang sama berlaku, apa yang diperjuangkan dengan cara- cara haram.

Misalnya dengan penipuan, manipulasi, strategi licik, mengunting dalam lipatan, lempar batu sembunyi tangan, sabotase, memutar balikkan hukum, mencari- cari kesalahan, menebar isu tidak benar, menteror atau pun cara- cara yang licin seperti menyuap, serangan fajar, menjilat, pencitraan.

Semua cara yang Haram atau setengah haram alias tidak halal dimata Tuhan itu semua pada akhirnya kan sia- sia. Dan sekalipun tujuannya (sepertinya) mulia, tetapi bila dicapai dengan cara yang kotor.

Sebenarnya orang tersebut adalah "orang buta" ia merasa dikenal Allah, berjuang di jalan Allah tetapi sebenarnya ia sama sekali tidak mengenal Allah, ia berjalan di dalam kegelapan bukan berjalan didalam terang. Periksa jalan hidup Anda, halal atau haram. (DD)

Questions:
1. Apa arti halal sesungguhnya?
2. Apa akibat jika kita melakukan pekerjaan yang tidak halal?

Values:
Warga Kerajaan seharusnya paham bahwa apa saja yang ia lakukan harus sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.

Mengerami telur yang tak bisa menetas adalah gambaran tepat orang yang melakukan perkara bernilai haram, akan berakhir sia-sia.


“Anakku, makanlah madu, sebab itu baik; dan tetesan madu manis untuk langit-langit mulutmu. Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang.”
__ Amsal 24.13-14

Hikmat Allah walsu dipandang bodoh oleh dunia, namun pasti memberikan harapan dan masa depan. Dunia tidak mengenal dan mengindahkan hikmat Allah, karena mereka tidak mengenal Allah.

Namun sebagai orang percaya, kita tahu dan alami bahwa hikmat yang datang dari padaNya membawa kehidupan.***

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: King's Sword


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x