Dr. Eko Siswanto juga memberikan beberapa strategi yaitu pemuda perlu mempersiapkan diri melalui pendidikan, pemuda juga harus mengantisipasi moralitas kita agar memilki budipekerti yang baik, dengan tujuan utama kita adalah menjaga kebersaman dan memiliki paradigma inklusif terbuka untuk menghadapi berbagai perbedaan yang ada. Pemuda juga dituntut untuk memiliki satu persesi dengan satu tujuan yang sama yaitu kesejahteraan dan kedamaian.
Dalam sesi saran dan masukan, Seksi PAM Klasis Port Numbay turut menyampaikan gagasanya untuk percepatan pembangunan Papua melalui pembangunan mental pemuda dan juga keterliban agama dalam memberikan rekomendasi bagi anak muda untuk mencari pekerjaan. Serta perwakilan Pemuda Baptis dan Pantekosta menharapkan perlu adanya ikatan generasi muda seperti FKUB untuk mengikat pemuda lintas agama di Indonesia.***