Renungan Rohani : Orang Berdosa Ditawan

- 3 Mei 2022, 06:31 WIB
/

PORTAL PAPUA - "Dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya."_2 Timotius 2:26_

"Adalah satu perkara yang berbahaya untuk membiarkan satu tabiat yang tidak bersifat Kristen tinggal dalam hati. Satu dosa yang dimanjakan akan sedikit demi sedikit merusak tabiat, menaklukkan kuasa-kuasa yang lebih agung ke bawah keinginan yang penuh dosa. Ditiadakannya satu penjaga dari dalam hati nurani, pemanjaan satu kebiasaan yang jahat, satu kelalaian terhadap tuntutan yang agung dari tugas, akan menghancurkan pertahanan jiwa, dan membuka jalan bagi setan untuk memasuki diri kita dan memimpin kita kepada jalan yang sesat. Satu-satunya jalan selamat adalah dengan melayangkan doa setiap hari dari satu hati yang sungguh-sungguh sebagaimana Daud, 'Langkahku tetap mengikuti jijak-Mu, kakiku tidak goyang.'"_ ~ Alfa dan Omega, jld. 2, hlm. 48.

Baca Juga: Gila Kekayaan, Akar Segala Kejahatan Adalah Uang

???? Kita hidup dalam pengaruh sihir setan. Musuh akan membentangkan mantra tidak bermoral di sekitar setiap jiwa yang tidak dilindungi oleh kasih karunia Kristus. Pencobaan akan datang; tetapi jika kita berjaga-jaga melawan musuh, dan menjaga keseimbangan pengendalian diri dan kemurnian, roh-roh penggoda tidak akan memengaruhi kita. Mereka yang tidak melakukan apapun pada godaan yang jahat akan memiliki kekuatan untuk menahannya ketika hal itu datang; tetapi mereka yang membiarkan diri dalam suasana kejahatan hanya akan menyalahkan diri mereka sendiri jika mereka dikalahkan dan jatuh dari keteguhan mereka.... Kita harus dibimbing oleh teologi yang benar dan akal sehat. Jiwa kita akan dikelilingi oleh suasana surga. Pria dan wanita harus mengawasi diri mereka sendiri; mereka harus selalu waspada, tidak membiarkan kata atau tindakan yang akan menyebabkan kebaikan mereka berubah menjadi kejahatan. Dia yang mengaku sebagai pengikut Kristus harus menjaga dirinya sendiri, menjaga dirinya murni dan tidak tercemar dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Pengaruhnya terhadap orang lain harus membangkitkan semangat."_ ~ Counsel to Teachers,* hlm. 257, 258. ***

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x