Peduli Sejarah Agama - Agama dan Dinamikanya, Pimpinan Agama di Papua Gelar Diskusi Panel

- 14 Februari 2022, 16:34 WIB
Diskusi Panel Bersama para Pimpinan Agama di Papua tentang Sejarah Agama-Agama dan Dinamikanya oleh KAICIID Fellows Network Indonesia (KFN) Indonesia, pada 11 Februari 2022.
Diskusi Panel Bersama para Pimpinan Agama di Papua tentang Sejarah Agama-Agama dan Dinamikanya oleh KAICIID Fellows Network Indonesia (KFN) Indonesia, pada 11 Februari 2022. /

PORTAL PAPUA  - Diskusi Panel Bersama para Pimpinan Agama di Papua tentang Sejarah Agama-Agama dan Dinamikanya oleh KAICIID Fellows Network Indonesia (KFN) Indonesia, pada 11 Februari 2022 telah mengadakan serangkaian kegiatan untuk Papua Tanah Damai, termasuk mengadakan diskusi Panel Bersama para Pimpinan Agama di Papua.

Diskusi Panel dihelat dalam rangkaian training “Dialog Antar Agama untuk Perdamaian”, yang didukung oleh NU Wilayah Papua dan FKUB Papua, mengundang Pdt Hermann Saud (Protestan), Pastor Agus Tebay Projo (Katolik), KH Dr Toni Wanggai (Muslim), Pandito Aan Djamian (Budha), Pak TH Pasaribu (FKUB Papua), yang dimoderatori oleh Ridwan Al-Makassary, Koordinator Program KFN Indonesia.

Kegiatan ini disambut antuasime oleh peserta training lintas iman. Para pemimpin agama bergantian menceritakan masuknya agama-agama yang diwakili serta dinamikanya. Pak Toni Wanggai menyatakan bahwa Islam masuk pada abad ke 15 melalui kerajaan Bacan dan baru terinstitusionalisasi pada abad ke 16. Sementara Pdt Saud menjelaskan hadirnya Kristen Protestan dengan usaha Misi dan juga perjuangan Ottouw dan Gessler di pulau Mansinam.

Sejumlah Pemimpin Agama di Papua saat foto bersama.
Sejumlah Pemimpin Agama di Papua saat foto bersama.

Diskusi Panel Bersama para Pimpinan Agama di Papua tentang Sejarah Agama-Agama dan Dinamikanya oleh KAICIID Fellows Network Indonesia (KFN) Indonesia, pada 11 Februari 2022.
Diskusi Panel Bersama para Pimpinan Agama di Papua tentang Sejarah Agama-Agama dan Dinamikanya oleh KAICIID Fellows Network Indonesia (KFN) Indonesia, pada 11 Februari 2022.

Fasilitator KFN Indonesia, Ridwan Al-Makassary, menyatakan bahwa kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang masuknya agama-agama di Papua. Hubungan antar agama tidak selamanya juga berjalan damai, karena gesekan-gesekan antar komunitas agama. Fakta ini disampaikan beberapa pembicara menyahuti pertanyaan peserta training yang menanyakan bagaimana agama merespon persoalan konflik karena isu agama sehingga Papua Tanah Damai dapat dipertahankan.

Dalam kesempatan yang sama Aan Djamian menyatakan bahwa nilai universal Budha tentang perdamaian  dapat diaplikasikan, misalnya di Vihara dilarang membunuh nyamuk sekalipun. Semoga kegiatan ini bisa membekali peserta training akan wawasan sejarah agama di Papua. ***

   

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x