Bupati Merauke, Romanus Mbaraka Komitmen Lestarikan Cagar Budaya

- 3 Februari 2022, 00:05 WIB
(Baris belakang) Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd (tengah), Dandim 1707 Merauke Letkol Czi Muh.Rois Edy Susilo S.T. (paling kiri), Kasi Intel Korem 174/ATW Merauke Kolonel Inf Enjang S.IP (paling kanan), Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng (kedua dari kanan), Direktur Consumer Service Telkom Venusiana (kedua dari kiri), serta anak-anak Sota saat acara selebrasi pencapaian 50 titik Wifi Corner IndiHome di Papua yang dilaksanakan di Distrik Sota, Kabupaten Merauke, beberapa waktu yang
(Baris belakang) Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd (tengah), Dandim 1707 Merauke Letkol Czi Muh.Rois Edy Susilo S.T. (paling kiri), Kasi Intel Korem 174/ATW Merauke Kolonel Inf Enjang S.IP (paling kanan), Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng (kedua dari kanan), Direktur Consumer Service Telkom Venusiana (kedua dari kiri), serta anak-anak Sota saat acara selebrasi pencapaian 50 titik Wifi Corner IndiHome di Papua yang dilaksanakan di Distrik Sota, Kabupaten Merauke, beberapa waktu yang /Dok. Telkom Indonesia/
PORTAL PAPUA - Sama halnya dengan daerah lain di Provinsi Papua, Kabupaten Merauke juga memiliki banyak tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat adat daerah setempat.
 
Salah satunya adalah 'Sumur Hidup' yang berada di Kampung Buti, Kelurahan Samkai, Distrik Merauke.
 
Masyarakat adat Marind yang ada di Kampung Buti itu percaya bahwa 'Sumur Hidup' ini adalah sumber dari semua yang ada di Tanah Animha.
 
Salah satu masyarakat Marind yang enggan menyebutkan namanya mengungkapkan 'Sumur Hidup' ini sudah ada jauh sebelum nenek buyutnya lahir.
 
"Dari cerita turun temurun, kita percaya kalau sumur ini adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup yang ada di Merauke, dulu itu ceritanya semua ambil air untuk minum dan masak dari sumur ini. Dan buktinya sumur ini sampai sekarang tidak pernah kering, biar musim panas bagaimana juga tidak pernah kering" ungkapnya.
 
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka saat dimintai tanggapannya soal keberadaan 'Sumur Hidup' itu mengatakan bahwa dirinya berniat untuk melesatarikan tempat itu sebagai cagar budaya.
 
"Disini ada tempat sakral yang perlu mendapat perhatian untuk menjadi salah satu potensi" katanya, Rabu, 2 Februari 2022,
 
Bupati Romanus juga berniat, untuk menjadikan 'Sumur Hidup' itu sebagai cagar budaya.
 
"Ya kita akan jadikan ini sebagai salah satu cagar budaya masyarakay adat Marind, agar kelak anak-cucu kita tidak lupa akan adat istiadatnya mereka sendiri. Jadi biar orang Marind mau sekolah setinggi langit bahkan tembus ke bintang dia harus punya budi pekerti dan terutama dia harus tau soal adat istiadat" ucapnya.
 
Ditanyai apakah kedepannya 'Sumur Hidup' itu akan dijadikan sebagai tempat pariwisata, Romanus mengatakan bahwa tempat itu harus dipelihara. ***

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x