"Ketika Pak Jokowi bicara soal dialog, kemudian petinggi yang lain mengirimkan militer ke Papua. Inikan sebenarnya sudah sering misalnya dulu yang rasisme. Ketika Pak Jokowi bicara dialog, beberapa hari kemudian, Pak Wiranto (mantan Menko Polhukam) mengirim tentara, pasukan tambahan, " jelasnya.
Maka dari itu, Elvira menilai dialog di Papua semestinya dilakukan dengan prakondisi terlebih dahulu.
Hal ini dikarenakan eskalasi kekerasan di tanah Papua pada era pemerintahan Jokowi ini cenderung meningkat.
Apalagi, saat ini KKB sudah dilabeli teroris oleh pemerintah Indonesia tanpa adanya pertimbangan yang matang.
Baca Juga: Redam Kekerasan di Papua, Peneliti Imparsial Minta Pemerintah Tarik TNI Non-Organik dari Papua
Oleh karenanya, menurut Elvira, sinergisitas antara dialog dengan apa terjadi di Papua belum tampak terlihat.
"Menurut saya, ini ada yang tidak sinergi antara rencana dialog dengan apa yang terjad di Papua. Sebab, dialog tidak bisa dilakukan dalam ruang hampa, harus ada prakondisi dialog," pungkasnya.