Network
PORTAL PAPUA-Situs Koning U Nibie terletak di Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura. Situs ini berada di puncak bukit dengan permukaan tanah yang datar. Lahan situs ditumbuhi oleh alang-alang yang mudah terbakar.
Baca Juga: Mengenal Burung Kasuari: Memiliki Telur Terbesar di Dunia Setelah Burung Unta
"Tinggalan arkeologi yang ditemukan di Situs Koning U Nibie yaitu dua bongkahan batu besar yang pada masa prasejarah berfungsi sebagai lumpang, serta dua buah batu berlukis," ujar Badan Arkeologi Papua, Hari Suroto .
ia melanjutkan, lumpang batu di Situs Koning U Nibie terdiri dari bidang atas berupa cekungan di bagian tengahnya. Bagian bidang samping merupakan badan lumpang. Cekungan atau lubang lumpang merupakan bagian terpenting dari alat ini.
Baca Juga: TNI-Polri Serahkan Salah Satu Jenazah Anggota KKB, Wandis Enimbo, ke Pihak Keluarga
"Jenis batuan yang dipakai untuk batu lumpang ini berupa batu gabro, jenis batuan yang banyak terdapat di Situs Koning U Nibie. Batu berlukis di Situs Koning U Nibie bermotif geometris, dibuat dengan cara digores," jelasnya.
Lumpang di Situs Koning U Nibie berfungsi untuk menumbuk bahan, terdiri dari dua buah alat yaitu lumpang dan batu penumbuk. Lumpang berfungsi sebagai tempat bahan yang akan ditumbuk atau dihancurkan dan mempunyai sifat pasif, sedangkan batu penumbuk sebagai alat penumbuknya yang mempunyai sifat aktif atau bergerak.
Baca Juga: TNI-Polri Berhasil Tembak Mati Anggota KKB Lekagak Telenggen, Wandis Enimbo
Hal ini terlihat pada permukaan yang aus serta bentuk cekungan yang dalam serta menunjukkan keausan akibat pemakaian atau penggerusan. Selain itu pada permukaan bongkahan batu terdapat lukisan prasejarah yang sudah aus. Lukisan ini dibuat dengan menggores batu, teknik menggambar ini memiliki kesamaan dengan Situs Megalitik Tutari.
