Tolak Otsus Jilid II Mahasiswa Papua di Palangka Raya Gelar Aksi

- 1 Maret 2021, 09:01 WIB
Salah satu mahasiswa Papua sedang melakukan orasi
Salah satu mahasiswa Papua sedang melakukan orasi /Istimewa/PORTAL PAPUA

Tolak Otsus Jilid II Mahasiswa Papua di Palangka Raya Gelar Aksi 

 

PORTAL PAPUA- Puluhan Mahasiswa Papua yang tengah menempuh pendidikan pada beberapa universitas di kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menolak Program Otonomi Khusus Jilid II. Pernyataan penolakan disampaikan saat berorasi dan pembacaan pernyataan sikap menolak otsus jilid II di depan Asrama Papua, Jalan B Koetin, Kompleks Universitas Palangkaraya pada Minggu, (28/2).

Dalam rilis yang diterima PortalPapua, Alfons Gwijangge, Koordinator Aksi mengemukakan program otsus yang telah berjalan selama dua puluh tahun tidak membawa perubahan bagi rakyat Papua. Menukil data dari UNICEF pada 2019-2020, Alfons menyebutkan angka kematian ibu dan anak di Papua paling tinggi di Indonesia. Angka kematian mencapai 305 per 1000 kelahiran. Hampir 30% dari ibu yang melahirkan di Papua meninggal setiap tahun. Ini terjadi saat mengandung, persalinan dan sesudah persalinan.

Baca Juga: Segera Klaim 5 Kode Redeem Free Fire Terbaru 1 Maret 2021, Ada Hadiah Weapon, Skin, Bundle, dan Bouche

Alfons  juga mengemukakan pelanggaran HAM dan  beberapa kasus kematian massal di Kabupaten Asmat dan Kabupaten Yahukimo yang sengaja disembunyikan oleh negara dan media.

"Tidak sampai di situ, pemerintah Indonesia berencana untuk membagi wilayah Papua menjadi 5 provinsi baru dimana keinginan itu sangat ditentang oleh seluruh masyarakat akar rumput di Papua bahkan seluruh elit politik di tanah Papua. Penolakan ini sangat jelas bertentangan dengan syarat-syarat pembentukan DOB  dimana faktor jumlah penduduk Papua yang telah menjadi minoritas di tanah sendiri," tegas Alfons.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin 1 Maret 2021, Scorpio Belajar Makna Tanggungjawab, Capricorn Perlu Jaga Pola Makan

Dikatakannya berkaitan dengan hal membagi wilayah Papua hanya berdasarkan informasi intelejen. Hal ini sangat tidak mendasar dan bertentangan dengan keinginan rakyat Papua.

Halaman:

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x