Tolak Otsus Jilid II Mahasiswa Papua di Palangka Raya Gelar Aksi
PORTAL PAPUA- Puluhan Mahasiswa Papua yang tengah menempuh pendidikan pada beberapa universitas di kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menolak Program Otonomi Khusus Jilid II. Pernyataan penolakan disampaikan saat berorasi dan pembacaan pernyataan sikap menolak otsus jilid II di depan Asrama Papua, Jalan B Koetin, Kompleks Universitas Palangkaraya pada Minggu, (28/2).
Dalam rilis yang diterima PortalPapua, Alfons Gwijangge, Koordinator Aksi mengemukakan program otsus yang telah berjalan selama dua puluh tahun tidak membawa perubahan bagi rakyat Papua. Menukil data dari UNICEF pada 2019-2020, Alfons menyebutkan angka kematian ibu dan anak di Papua paling tinggi di Indonesia. Angka kematian mencapai 305 per 1000 kelahiran. Hampir 30% dari ibu yang melahirkan di Papua meninggal setiap tahun. Ini terjadi saat mengandung, persalinan dan sesudah persalinan.
Alfons juga mengemukakan pelanggaran HAM dan beberapa kasus kematian massal di Kabupaten Asmat dan Kabupaten Yahukimo yang sengaja disembunyikan oleh negara dan media.
"Tidak sampai di situ, pemerintah Indonesia berencana untuk membagi wilayah Papua menjadi 5 provinsi baru dimana keinginan itu sangat ditentang oleh seluruh masyarakat akar rumput di Papua bahkan seluruh elit politik di tanah Papua. Penolakan ini sangat jelas bertentangan dengan syarat-syarat pembentukan DOB dimana faktor jumlah penduduk Papua yang telah menjadi minoritas di tanah sendiri," tegas Alfons.
Dikatakannya berkaitan dengan hal membagi wilayah Papua hanya berdasarkan informasi intelejen. Hal ini sangat tidak mendasar dan bertentangan dengan keinginan rakyat Papua.