Network
PORTAL PAPUA-Cita-cita luhur untuk berdiri sendiri menjadi negara merdeka yang kaya dan sejahtera rupanya belum sepenuhnya dinikmati warga negara Timor Leste. Xanana Gusmao, tokoh paling berpengaruh di balik berdirinya negara ini pun memprediksi dalam sepuluh tahun mendatang negara ini akan mati.
Kondisi krisis, korupsi dan kemiskinan yang melanda negara itu ditambah pagebluk Covid-19 benar-benar ikut memengaruhi situasi ekonomi negara yang berjuluk Bumi Lorosae itu.
Baca Juga: Soal dan Jawaban TVRI Kelas 5 Jumat, 5 Maret 2021, Peristiwa Siang Malam dan Asupan Kalori
Xanana Gusmao yang adalah Mantan Perdana Negeri itu mengungkapkan sekalipun dana abadi negara itu jumlahnya mencapai ratusan triliunan rupiah di Bank New York Amerika Serikat belum cukup membantu.
Baca Juga: Soal dan Jawaban TVRI Kelas 4 Jumat 5 Maret 2021, Tema Pemanfaatan Energi dalam Kehidupan
Dana ini akan mulai digunakan oleh Pemerintah Timor Leste tahun 2021 untuk kebutuhan belanja negara. Gusmao mengungkapkan dana boleh saja banyak tapi kurang meyakini prosedur pengelolaan dibawah kepemimpinan Perdana Menteri saat ini yakni Taur Matan Ruak.
"Anggaran bisa saja lolos tapi prosedurnya bermasalah.
Gusmao mengeritik pemerintahan Taur Matan Ruak yang dinilainya gagal mengatur anggaran negara hingga saat ini. Gusmao juga seolah tidak yakin dengan keberhasilan kepemimpinan Taur Matan Ruak.
Baca Juga: Berkunjung ke Irak Bangun Dialog, Paus Fransiskus Minta Perang dan Intoleransi Dihentikan
"Selama sepuluh tahun mereka tetap memimpin, lebih baik kita lari saja entah kemana," ujar Gusmao.
