Pentingnya Imunisasi Untuk Penyelamatan Generasi di Papua

- 2 Februari 2023, 19:28 WIB
Foto Bersama. Pemerintah Dinas Kesehatan Provinsi Papua bersama Unicef melakukan kegiatan Press Release Imunisasi PCV dan Rotavirus  "Imunisasi Cegah Pneumonia dan Diare", bertempat di Hotel Horizon Padang Bulan Jayapura, Kamis,2 Februari 2023.
Foto Bersama. Pemerintah Dinas Kesehatan Provinsi Papua bersama Unicef melakukan kegiatan Press Release Imunisasi PCV dan Rotavirus "Imunisasi Cegah Pneumonia dan Diare", bertempat di Hotel Horizon Padang Bulan Jayapura, Kamis,2 Februari 2023. /Yuliana Joumilena / lintaspapua.com/

Ancaman di Papua

Pneumonia atau radang paru dan diare masih menjadi ancaman kesehatan di dunia, termasuk di Papua. Berdasarkan estimasi data United Nations Inter-Agency Group for Child Mortality Estimation untuk tahun 2018, diperkirakan lebih dari 800 ribu kematian terjadi setiap tahun disebabkan oleh pneumonia. Satu orang balita meninggal setiap 39 detik disebabkan Oleh pneumonia.

 

Data UNICEF tahun 2015 menunjukkan Indonesia adalah negara dengan angka kematian anak akibat Pneumonia yang tertinggi ketujuh di dunia.

Hasil Riskesdas menyebutkan rata-rata 1,26 juta kasus pneumonia balita ditemukan di Indonesia setiap tahun dalam 6 tahun terakhir di Indonesia dan harus mendapatkan perawatan. Tak kurang dari 379 miliar rupiah harus dihabiskan untuk perawatan tersebut. Angka yang tidak kecil jumlahnya dan sangat menguras dana pembangunan kita. Lebih dari 25.000 anak di Indonesia meninggal setiap tahunnya karena penyakit ini.

 

Papua sendiri adalah Provinsi dengan prevalensi Pneumonia tertinggi di Indonesia sebesar 3,5%. Lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 2% di tahun 2018. Ini berarti, 3 hingga 4 dari 100 anak di Papua harus mengalami Pneumonia setiap tahunnya.

Selain Pneumonia, diare juga masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Setiap tahun diare membunuh 525.000 anak balita. Hampir 1,7 miliar kasus diare pada anak terjadi di Dunia setiap tahunnya. Di Indonesia, berdasarkan profil kesehatan di Indonesia tahun 2020, diare menjadi penyumbang kematian nomor dua setelah pneumonia pada anak usia di bawah 1 tahun yaitu 9,8% kematian, dan pada kelompok anak balita sebesar 4,55%. Bukan angka yang kecil khususnya jika terjadi di Papua yang tidak besar jumlah penduduknya.

 

Pneumonia dan diare sangatlah berbahaya. Komplikasi yang ditimbulkan dari infeksi bakteri Pneumokokus, salah satu bakteri yang menjadi penyebab tersering pneumonia, tidak hanya akan menyerang paru-paru, tetapi juga menyebabkan penyakit serius pada organ tubuh penting lainnya seperti otak, telinga, hingga tulang. Menyebabkan sakit yang luar biasa dan jika tidak segera ditangani tentunya akan menyebabkan kematian.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x