Kasus Campak Masih Terjadi, Inilah Proses Penting Dalam Memutuskan Mata Rantai Penularan Campak

- 28 Januari 2023, 20:44 WIB
Ilustrasi penyakit campak. Hingga pekan ini, sebanyak 223 kabupaten/kota di 31 provinsi melaporkan total 3.341 kasus campak. Dari jumlah itu, tercatat 55 kejadian luar biasa (KLB) di 12 provinsi.
Ilustrasi penyakit campak. Hingga pekan ini, sebanyak 223 kabupaten/kota di 31 provinsi melaporkan total 3.341 kasus campak. Dari jumlah itu, tercatat 55 kejadian luar biasa (KLB) di 12 provinsi. /Tangkap layar Instagram @kemenkes_ri/

Baca Juga: Kebenaran Firman Tuhan Harus Disampaikan

Penularan campak terjadi melalui airborne atau udara dari seseorang yang terkena penyakit campak dari empat hari sebelum gejala hingga empat hari setelah munculnya ruam.

Seseorang dapat mengalami campak karena belum terlindungi oleh antibodi terhadap campak yang bisa didapatkan dari imunisasi.

"Pada seseorang yang telah mendapatkan vaksin campak, respon tubuh yang inadekuat terhadap vaksin (tidak dapat membentuk antibodi yang adekuat untuk melawan campak) serta imunitas yang menurun dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit campak,” ujar dr. Karyanti.

Ketika seseorang terinfeksi campak, terdapat gejala campak yang terbagi menjadi tiga tahap. Pertama, tahap prodromal yang ditandai dengan demam, batuk, pilek, nyeri menelan, sariawan, mata merah selama 2-3 hari, dan diare.


Kedua, tahap erupsi yakni munculnya ruam kemerahan pada bagian mulai dari batas rambut di belakang telinga yang menyebar ke wajah, leher, dan tangan atau kaki selama 5-6 hari.

 

Terakhir, tahap penyembuhan saat ruam hilang sesuai urutan kemunculannya menjadi berwarna kehitaman dan mengelupas yang akan hilang dalam 1-2 minggu.

Baca Juga: Temui KI Papua Diskominfo Dorong Keterbukaan Informasi Distrik dan Kampung

Campak dapat sangat berbahaya jika terjadi komplikasi. Menurut dr. Karyanti komplikasi tersebut, seperti ensefalopati/ensefalitis (radang otak) yang ditandai dengan kejang atau penurunan kesadaran, bronkopneumonia (radang paru) yang ditandai dengan sesak napas, enteritis (radang saluran pencernaan) yang ditandai dengan diare sampai dehidrasi berat, dan infeksi telinga bagian tengah.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: pikiran-rakyat com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x