Selamat Merayakan HUT Kemerdekaan RI ke - 77, Mari Merdeka Bersama Yesus

- 17 Agustus 2022, 09:48 WIB
Hari ini bangsa kita merayakan kemerdekaannya yang ke-77. Perayaan ini dibarengi dengan keprihatinan melihat keadaan yang terjadi di negeri ini.
Hari ini bangsa kita merayakan kemerdekaannya yang ke-77. Perayaan ini dibarengi dengan keprihatinan melihat keadaan yang terjadi di negeri ini. /

Pengorbanan Kristus adalah korban yang melepaskan manusia dari belenggu setan. Kita harus berani untuk berkata “TIDAK” kepada tawaran-tawaran dunia yang hendak menjerumuskan kita ke dalam ikatan iblis lagi. Jadilah kuat di dalam Tuhan dengan memakai selengkap senjata Allah, seperti yang tertulis dalam Ef. 6:10:18.

Hanya dengan menggunakan perlengkapan ilahi inilah kita mampu mengalahkan setan.

Baca Juga: Firman dan Janji Tuhan Adalah Segalanya, Carilah Dahulu Kerajaan Allah, Maka Semua Ditambahkan Kepada Kita

Melihat kenyataan yang menimpa negeri ini, satu hal yang dapat kita simpulkan: bangsa ini memerlukan kemerdekaannya lagi. Bukan kemerdekaan yang diperoleh dari perjuangan melawan negara lain, tetapi kemerdekaan yang diberikan oleh Yesus Kristus.

Mari kita berdoa agar rantai-rantai yang mengikat jutaan manusia di negeri ini dilepaskan di dalam nama Yesus! (DH)

Questions:
1. Mengapa bangsa Indonesia sekalipun sudah merdekat pada tahun 1945 tetapi masih tetap terbelenggu?
2. Bagaimana peran gereja supaya bangsa ini mengalami kemerdekaan secara rohani?

Values:
Kemerdekaan sejati hanya Yesus yang sanggup memberikan.

Kingdom Quote:
Iblis hanya mencari manusia untuk membelenggunya, tetapi Yesus datang untuk melepaskannya.


“Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.”
__ 2 Korintus 7.1

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Lima Agenda Besar Nasional

Di dunia yang penuh dengan godaan ini, kemurnian merupakan suatu hal yang sangat sulit. Panggilan untuk menjadi murni seringkali diabaikan dan dilupakan.

Namun sebagai orang percaya kita perlu mengingatkan diri kita sehingga tidak terjebak dalam kenajisan melalui kemalasan atau kurangnya komitmen dan pemberontakan yang mencemari dan merusak pengaruh kita sebagai orang percaya di tengah dunia ini.***

Halaman:

Editor: Fransisca Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x