Renungan Kristen : Jika Kita Mengasihi Dunia, Maka Kasih Akan Bapa Tidak Ada Dalam Kita

- 23 Juli 2022, 17:13 WIB
Ayat Firman Tuhan dalam Kita Mazmur.
Ayat Firman Tuhan dalam Kita Mazmur. /Portal Papua/

PORTAL PAPUA  - Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu” (1 Yohanes 2:15).

Pernahkah kita bertanya untuk apa manusia diciptakan? Ada yang menjawab untuk menikmati kesenangan yang ada di dunia ini. Benarkah kita bisa dipuaskan dengan menikmati kesenangan di dunia ini? Bukankah kita sebenarnya tidak pernah puas? Selalu ada di dalam diri kita yang terus merasa kurang puas.

Baca Juga: KKB Tidak Representasikan Masyarakat Papua yang Merupakan Orang Beradab, KKB Adalah Musuh Rakyat

Sebagai contoh, bila Anda punya mobil Avanza, Anda ingin mengganti dengan Innova, setelah Innova, Anda ingin ganti Fortuner dan seterusnya bahkan kalau sudah punya mobil termahal pun Anda tidak akan pernah terpuaskan.

Bagi ibu- ibu juga demikian tidak pernah terpuaskan walaupun sudah memakai tas dengan harga yang paling mahal. Semua kesenangan dunia bagai minum air laut yang asin yang semakin kita minum semakin kita haus.
Baca Juga: Apapun yang Kita Kerjakan Hendaklah Sesuai Firman Tuhan
Mungkinkah sebenarnya kita tidak diciptakan untuk dunia, atau dunia ini bukanlah tujuan akhir kita, atau kesenangan dunia hanya sebuah gambaran akan dunia lain yang adalah tempat kita yang sebenarnya? Jika memang demikian kita harus bersikap lebih berhati-hati dan tidak menganggap kesenangan dan berkat duniawi sebagai segala- galanya yang harus kita perjuangkan.

Kita seharusnya mengangap berkat dan kesenangan dunia adalah sebagai semacam pencicip atau bayangan dari hidup yang akan datang yang mempunyai kualitas yang lebih baik yang dapat memuaskan jiwa kita. Hal ini sejalan dengan bunyi firman Tuhan yang ditulis oleh Rasul Yohanes,

Tuhan Yesus, Diyakini sebagai Juruselamat Umat Manusia.
Tuhan Yesus, Diyakini sebagai Juruselamat Umat Manusia.

“Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya” (1 Yohanes 2: 16-17).
Baca Juga: Waktunya Kesembuhan Diri, Dia Tuhan Memberi Kekuataan Kepada yang Lelah
Kalau kita merenungkan lebih dalam ayat di atas, Yohanes tidak menganjurkan kita mengarahkan tujuan kita pada semata- mata keinginan dunia (seks, harta, dan kekuasaan). Hal ini tepat seperti gambaran tentang air asin yang semakin banyak diminum, maka semakin kita menjadi haus. Dan kalau kita minum terus kita akan cepat mati.

Kalau begitu, kita harus memperbaharui cara berpikir kita dan kita harus memprogram ulang cara berpikir kita. Memang kita makhluk jasmani yang memerlukan kebutuhan jasmani. Namun sebenarnya kita juga makhluk rohani yang tidak bisa dipuaskan dengan semua hal yang jasmani. Kita harus mengarahkan pikiran kita pada tujuan yang benar, yaitu melakukan kehendak Bapa. Karena tujuan kita adalah hidup selamanya bersama dengan Bapa. Di sanalah kepuasan yang sesungguhnya bagi roh dan jiwa kita.(DD)

Questions:
1. Menurut Anda benarkah kita harus mengkontrol keinginan kita mengingini atau mencintai hal duniawi? Kalau setuju apa alasannya?
2. Bagaimana cara mengkontrol keinginan daging menurut Anda?
Baca Juga: Firman dan Janji Tuhan Adalah Segalanya, Carilah Dahulu Kerajaan Allah, Maka Semua Ditambahkan Kepada Kita
Values:
Sebagai warga kerajaan kita harus menyukai hal rohani lebih dari hal hal jasmani.

Kingdom Quote:
Jika kita tidak mendisiplin diri dari perkara duniawi, maka dunia akan menjadikan kita hambanya.

Baca Juga: Festival Musik Anak Jalanan Resmi Dibuka Danrem 172/PWY, Puluhan Generasi Muda Papua Salurkan Bakat
“Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
__ Matius 16.15-16

Tidak ada nama lain di bawah langit yang bisa menyelamatkan kita.  Yesus Kristus adalah Anak Allah, Juruselamat dan Tuhan kita.  Kita mungkin tidak mengetahui semua hal teologis di balik kata-kata itu — bahkan rasul Petrus tidak mengetahuinya ketika dia mengakui Yesus sebagai Kristus — tetapi kita dapat membuat komitmen untuk mengenalNya dan mengikutiNya. 

Yesus meminta kita untuk membuka hati kita kepada ketuhanan-Nya dan memulai perjalanan menuju pengetahuan dan pengalaman yang lebih lengkap tentang Dia.***

Editor: Fransisca Kusuma

Sumber: King's Sword


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x