Menjadi Lebih Baik Dalam Perkataan dan Tindakan, Diuji, Disaring dan Diimurnikan

- 29 Juni 2022, 15:00 WIB
Ayat Alkitab Dalam Kitab Mazmur.
Ayat Alkitab Dalam Kitab Mazmur. /Portal Papua/

PORTAL PAPUA  -  “Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan” (Daniel 11:35).

Kitab Danel merupakan salah satu kitab yang banyak menuliskan mengenai hal-hal yang akan terjadi di masa mendatang, baik pada akhir zaman maupun pada masa antikris. Salah satu penglihatan Daniel adalah seperti yang tertulis di ayat penghantar bahwa orang-orang bijaksana pada akhir zaman, tidak luput dari pedang dan api, sehingga ada yang mengalami kejatuhan.

Baca Juga: Untuk Kita Renungkan, Janganlah Kita Lupa Memperkatakan Firman Tuhan

Apabila orang-orang bijaksana saja mengalami hal tersebut, lalu bagaimana dengan orang-orang awam, yang ukuran kekristenannya masih sebatas 'kristen halaman', dan belum terlalu dalam mengenal Tuhan? Bukankah kita harus hidup lebih sungguh-sungguh dan melekat pada Tuhan? Ya! Semua orang percaya, tanpa terkecuali harus melewati pedang dan api, tujuannya adalah untuk diuji, disaring, dan dimurnikan.

Ayat Firman Tuhan dalam Kita Mazmur.
Ayat Firman Tuhan dalam Kita Mazmur.


1. Diuji
Tujuan diuji adalah apakah kita benar-benar didapati berkenan akan Allah, sekalipun di tengah-tengah kesukaran, ancaman, dan tekanan? Banyak orang tidak tahan ketika ada di dalam tahap ini. Tidak bisa hidup susah, tidak kuat menghadapi penganiayaan, tidak kuat waktu ditekan. Akhirnya mereka gugur satu-persatu. Hanya orang yang bertahan sampai pada kesudahannya yang akan diselamatkan.

2. Disaring
Setalah melewati ujian maka tahap selanjutnya adalah proses penyaringan. Di sini akan terlihat kualitas roh atau karakter seseorang. Matius 3 : 12 menuliskan; Alat penampi sudah di tangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” Demikian dengan kehidupan kita, hal-hal yang tidak benar akan dibersihkan saat proses penyaringan, karakter-karakter yang lama harus dibuang, tujuannya supaya kita benar-benar layak dan berkenan di hadapan-Nya.

Baca Juga: HUT Organisasi Papua Merdeka 1 Juli, Kepala Kampung Berikan Jaminan Tanpa Pengibaran Bendera Bintang Kejora

3. Dimurnikan
Tahap terakhir adalah pemurnian. Alkitab mencatat yang tertinggal adalah ketiga hal; iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih (I Kor 13:13). Kualitas kemurnian iman, pengharapan, dan kasih seseorang bisa terlihat ketika ia masuk dalam proses dihancurkan, dilebur, dan dibersihkan.

Yang bertahan, maka imannya akan menjadi iman yang murni, pengharapannya tidak akan menjadi sia-sia, kasihnya benar-benar tulus untuk menyenangkan Tuhan. Itulah sebabnya kita diingatkan, betapa suci dan salehnya kita harus hidup. Sebab, bila orang-orang bijaksana saja bisa jatuh apalagi kalau kita tidak sungguh-sungguh, betul? (LA)

Questions:
1. Bagaimana caranya kita bisa melihat kualitas roh/karakter seseorang?
2. Tahap-tahap apa saja yang harus kita lalui untuk memunculkan kualitas iman, harap, dan kasih yang murni?

Values:
Setiap warga Kerajaan, harus memiliki standar hidup yang sesuai dengan prinsip Kerajaan Allah untuk bisa melewati proses ujian, penyaringan, dan pemurnian.

Baca Juga: Pusat Kota Sentani Kalau Malam Sunyi, HIPMI Kabupaten Jayapura Jajaki Investor Bangun Kelab Malam

Kingdom Quote:
Hidup suci dan saleh seharusnya bukanlah paksaan, melainkan komitmen anak-anak Tuhan.


“Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”
__ 2 Petrus 3.9

Baca Juga: Cuaca Buruk, Pesawat Pilatus Mendarat Darurat di Molof Distrik Senggi, Kabupaten Keerom

Seringkali kita kecewa dengan Tuhan karena kita mengukur Tuhan dengan standard kita; kita menunggu janji Tuhan dengan batas waktu kita. Padahal waktuNya bukanlah waktu kita, jalanNya melebih jalan kita. Namun yang pasti Ia tidak pernah lalai melainkan panjanh sabar, dan kerinduanNya adalah melihat kita semua terselamatkan.***

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: King's Sword


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x