Maria Louisa Rumateray, Itulah Sosok Dokter Terbang Yang Melayani Kesehatan di Pedalaman Papua

- 14 April 2022, 14:16 WIB
Maria Louisa Rumateray, Itulah Sosok Dokter Terbang Yang Melayani Kesehatan di Pedalaman Papua. Richard (PP)
Maria Louisa Rumateray, Itulah Sosok Dokter Terbang Yang Melayani Kesehatan di Pedalaman Papua. Richard (PP) /

“Kaka diminta harus turun karena pasiennya ada di dalam gereja. Mereka tidak bisa menandu pasien ke atas. Dan kira-kira 30 menitan kaka dibawah melayani pasien,” ujar Dokter Mia lagi.

Pasiennya adalah seorang ibu yang sedang melahirkan bayi kembar. Satu meninggal, satu masih dalam perut. Plasentanya menghalangi jalan keluar anak.  

“Disaat itu kaka tidak bisa mengambil tindakan apa-apa, sebab jika bertindak, dampaknya adalah pendarahan, sementara pasien harus dievakuasi ke Wamena, guna operasi sesar, sehingga tidak diberikan tindakan apa-apa, mengingat pendarahan yang dapat berdampak pada pasien (ibu) meninggal dalam dua jam perjalanan, dari Agisiga ke Wamena,” tutur kaka dokter.   

Maria Louisa Rumateray, Itulah Sosok Dokter Terbang Yang Melayani Kesehatan di Pedalaman Papua. Richard (PP)
Maria Louisa Rumateray, Itulah Sosok Dokter Terbang Yang Melayani Kesehatan di Pedalaman Papua. Richard (PP)

Kaka langsung putuskan pasien harus kita bawa ke Wamena. Namun keluargamya meminta agar pasien dibawa ke Timika karena disana banyak keluarga mereka yang dapat menolong. Kalau dibawa ke Wamena, mereka khawatir tidak ada keluarga yang bisa mendampingi.  

Kaka yakinkan mereka bahwa di Wamena ada keluarga. Akhirnya mereka mau, selanjutnya pasien diterbang ke Wamena.   

Setibanya di Bandara Wamena,  pilot melihat halaman rumah kaka di kompleks kesehatan dipenuhi tenda-tenda biru. Sang pilot yang masih belum tahu soal meninggalnya bapak pun bertanya, “hari ini ada acara besar di rumah ya? Kelihatannya ada pesta?.  

Baca Juga: Menuju Penyelengaraan KONAS GMKI 2022 di Papua, Panitia Gelar Rapat Perdana

Setelah mengantar pasien ke UGD, barulah kaka sampaikan ke pilot, bahwa itu bukan pesta, tapi ada duka bapak meninggal dan sebentar lagi akan dimakamkan.  

Mendengar hal itu, pilot berkebangsaan Amerika Serikat itu pun  menaruh tangan kanan di dadanya dan sedikit membungkuk sambil menyampaikan turut berdukacita atas meninggalnya bapak. “Misi kemanusiaan telah kita lakukan dengan baik hari ini, mari kita antar bapak mu ke tempat peristirahatan terakhirnya,” ujar pilot.  

Halaman:

Editor: Richard Mayor


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x