PORTAL PAPUA- Namanya Kakek Sadiman (69). Usia rupanya tidak jadi penghalang bagi lelaki pencinta alam ini. Berjuang sendri bertahun-tahun menghijaukan bebukitan di kampungnya Bukit Gendol dan Ampyangan Desa Geneng, Bulukerto, Wonogiri yang gersang.
Tahun 1963, Sadiman kecil itu harus menyaksikan penebangan hutan yang marak dan kebakaran hebat melanda bebukitan di kampungnya.
Baca Juga: Hari Ini Umat Katolik Rayakan Kamis Putih, Simak Makna Perayaan Ini
"Bukit gersang. Sisa dua petak tanah hijau di Bukit Kukusan dan Ampyangan. Saya pikir kapan hutan ini bisa hijau kembali," katanya.
Tahun-tahun yang sulit pun datang. Warga kampung kesulitan air. Debit air merosot tajam . Untuk memperoleh air warga harus menempuh jarak sekitar 500 meter dari rumah.
Prihatin dengan kondisi tersebut, nurani Sadimin terhentak untuk menghijaukan bukit di kampungnya.
Baca Juga: 1 April Identik dengan Hari Tipu Sedunia, Berikut Penjelasannya
Tahun 1996, ia seorang diri dalam diamnya mulai menanam bukit gersang di kampung halamannya.
"Saya makin nekad ketika tahu sumber air tinggal sedikit itu diambil warga dekat bukit," ujarnya.