Network
PORTAL PAPUA-Episode ini dimulai dengan pertengkaran kecil yang terjadi antara Kulfi dan Amyra. Saat Amyra masuk ke kamar, Kulfi keluar. Kepada Amyra, Kulfi membawakan makanan yang dimasaknya. Namun, Amyra menolak masakan itu, ia tidak ingin makan.
Saat yang bersamaan, Amyra mendapatkan kiriman makanan China favoritnya itu dengan harga Rs 300. Melihat itu, Kulfi sangat kaget dan tidak percaya Amyra memesan makanan semahal itu. Kulfi berpikir bahwa Amyra bisa makan dari makanan yang mereka masak tetapi kenapa ia bisa pesan makanan semahal itu. Kulfi sangat tidak terima dan kecewa terhadap Amyra.
Sandy meminta tolong kepada Kalti untuk mengajak Amyra bermain. Namun Amyra menolak ajakan tersebut. Kulfi juga menghampiri Amyra dan mengajaknya bermain bersama teman-teman yang lain namun sekali lagi, Amyra tidak ingin bermain. Ia masih marah kepada Kulfi.
Kulfi kaget melihat reaksinya Amyra. ia bertanya apa yang membuatmu marah. Amyra mengatakan bahwa karena hanya Kulfi yang baik di sini dan karena itu semua anak-anak di sini bebas dan senang jika bermain denganmu sedangkan dirinya tidak. Setelah mengatakan hal itu, Amyra meninggalkan Kulfi yang sedang terheran-heran dan bingung mendengar pernyataan Amyra.
Saat yang bersamaan, keduanya merasa harus menceritakan ini kepada Sikander. Kulfi merasa Amyra tidak bisa diatur, bandel dan suka memesan harga makanan yang mahal jadi rasanya ia tidak bisa tinggal dengan Amyra saat Sikander sedang keluar. Sama halnya yang dipikirkan Amyra, ia merasa tidak bisa tinggal berduaan dengan Kulfi di saat Sikander keluar karena Kulfi merasa sangat mengaturnya dan egois.
Baca Juga: Klarifikasi Sule Setelah Dituduh Selingkuh
Sementara itu, Sikander dan Raju mendatangi dokter yang pernah melakukan MRI pada dirinya. Setelah diperiksa, dokter mengatakan bahwa kondisi Sikander makin parah dan karena itu harus segera dioperasi. Namun, saat yang bersamaan ia juga kaget karena yang kemarin hasilnya baik-baik saja. Ia melanjutkan bahwa hidup Sikander tidak akan bertahan lama lagi bahkan obat-obatan tidak akan mempan pada dirinya.
Dokter itu juga menyarankan kepada Sikander untuk menceritakan hal ini secara terbuka kepada keluarga dan khususnya, kedua putrinya itu. Namun, Sikander belum bisa mengiyakan saran dokter itu; ia masih memikirkannya.
