Ekonomi Indonesia Diperkirakan Tumbuh Di Atas Rata-Rata Global

- 11 Mei 2022, 16:05 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyampaikan keterangan pers selepas mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyampaikan keterangan pers selepas mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr. /presidenri.go.id/

PORTAL PAPUA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2022 mencatatkan angka 5,01 persen. Angka tersebut stabil dan hampir sama dengan pertumbuhan pada kuartal keempat tahun 2021 dan berada di atas pertumbuhan ekonomi sejumlah negara.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 9 Mei 2022, selepas Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Rombongan Transit di Amsterdam Sebelum Terbang ke Washington

“Ini di atas beberapa negara lain seperti Tiongkok 4,8 (persen), Singapura 3,4 (persen), Korea 3,07 (persen), kita hanya di bawah Vietnam yang 5,03 (persen), Amerika Serikat sendiri 4,29 persen, dan Jerman 4,0 (persen),” ujar Menko Airlangga.

Dari segi ekonomi global, tahun ini pertumbuhannya diperkirakan berkisar pada angka 3,6 sampai 4,5 persen. Sejumlah lembaga internasional seperti Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Bank Dunia, Asian Development Bank, hingga Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh di antara 5 sampai 5,4 persen.

“Berbagai lembaga baik itu OECD, World Bank, ADB, dan IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 5 sampai 5,4 persen. Jadi Indonesia pertumbuhan di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global,” imbuh Airlangga.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat, Legenda Persipura yang Bernama Eddy Sabenan

Sementara itu, dari sisi inflasi, inflasi komponen bergejolak atau volatile food pada bulan April sebesar 5,48 persen, dengan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah atau administered price di angka 4,83 persen dan inflasi inti di angka 2,6 persen. Dengan demikian, lanjut Airlangga, rata-rata inflasi di bulan April sebesar 3,47 persen, masih sesuai dengan rentang dalam APBN yaitu 3 plus minus 1 persen.

Airlangga menambahkan, dari lapangan usaha hampir semua sektor dari sisi penawaran (supply side) rata-rata positif, mulai dari pergudangan, industri, jasa, pertanian, konstruksi. Dari segi permintaan atau demand side, konsumsi rumah tangga juga positif.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: presidenri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x