Ariston juga memperkirakan, pada akhir tahun rupiah bergerak di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.200 per dolar AS.
Ariston melanjutkan, di sisi lain kabar baik datang dari persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap penggunaan vaksin Sinovac di tanah air yang ditenggarai bisa menahan laju pelemahan rupiah.
“Dengan persetujuan ini, vaksinasi bisa segera dimulai dan pada akhirnya bisa membantu mengendalikan pandemi,” ujarnya.
Baca Juga: Sinopsis IKATAN CINTA Selasa 12 Januari 2021, Michele Ungkap Masa Lalu Al kepada Andin, Al Dilema
CoronaVac sebagai vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan Sinovac telah secara resmi mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA dari BPOM.
BPOM mempertimbangkan hasil uji klinis di Indonesia, Brazil, dan Turki, yang menunjukkan antivirus SARS-CoV-2 itu memiliki keamanan dan kemanjuran (efikasi) menangkal Covid-19.
Vaksin Sinovac tersebut memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk bisa mendapat izin EUA dengan tingkat efikasi minimal 50 persen.
Baca Juga: Ramalan Roy Kiyoshi: Covid-19 Berakhir di 2021, Muncul Virus 'Aneh' hingga Bencana Tsunami
Sementara dari uji klinis di Bandung yang dilakukan Biofarma dan Sinovac, efikasi vaksin Sinovac mencapai 65,3 persen. Sedangkan hasil uji klinis di Turki efikasi vaksin Sinovac mencapai 91 persen dan Brazil 78 persen.***